Lee Seol terbangun dari tidurnya. Setelah bangun, Lee Seol lalu segera mencari Park Hae Young. Ia berkeliling penginapan tapi tidak juga menemukan keberadaan Park Hae Young. Lee Seol berlari ke arah pantai, berharap bertemu dengan Park Hae Young. Tapi, ia malah bertemu dengan para pengawal istana. Para pengawal itu datang untuk menjemput Lee Seol.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Lee Seol panik.
"Yang Mulia, maafkan kami." jawab Para pengawal. Mereka lalu membawa paksa Lee Seol.
"Perlakuan apa seperti ini?" Lee Seol kesal.
"Kami akan membawamu ke mobil."
"Huh? Oh, Omo! No! Apa yang kalian lakukan?" Lee Seol memberontak. "Lepaskan aku, aku bilang lepaskan aku."
Tapi apa daya, kekuatan Lee Seol tidak mampu untuk memberontak.
Para pengawal memaksa Lee Seol untuk masuk ke dalam mobil.
Lee Seol mencoba bernegosiasi. "Baiklah. Meskipun caramu yang kau lakukan saat ini tidak baik. Tapi, kita sudah sampai sini. Dan juga sepertinya motive kalian bukan untuk menyakitiku. Jadi, bisakah kita membuat sebuah negosiasi atau kesepakatan?"
"Apa?" tanya pengawal yang tidak mengerti.
"Aku sangat menyadari bagaimana keadaan saat ini. Direktur Oh Yoon Joo yang menyuruh kalian ke sini, kan?" tanya Lee Seol.
"Apa?" pengawal itu semakin tidak mengerti.
"Tapi, saat Park Hae Young sampai di sini, aku akan segera pergi. Tapi, apakah aku memang benar-benar harus tinggal di sini dalam jangka waktu yang lebih lama? Aku bilang bahwa aku juga akan benar-benar pergi." ucap Lee Seol.
"Mungkin itu Park Hae Young. Berikan teleponnya padaku." Lee Seol meminta handphonenya.
"Maafkan aku. Kau tidak diperbolehkan menerima telepon." jawab pengawal.
"Aish!! Benar-benar kau membuatku marah. Kalau kalian tidak memberikanku ponsel itu, aku berjanji kalau kalian hanya akan makan nasi dan kacang." ancam Lee Seol.
Hehe.. Pengawal itu bergidik ngeri mendengar ancaman Lee Seol.
Kemudian handphone milik pengawal berdering. Panggilan dari Park Hae Young.
"Tolong, terima telepon ini." pengawal itu memberikan handphonenya pada Lee Seol. Agar Lee Seol menerimanya.
"Hello." sapa Lee Seol.
"Ini aku." jawab Park Hae Young. Ia tengah mengemudikan mobil menuju ke istana.
"Para pengawal datang dan membuat kekacauan. Cepat jemput aku." pinta Lee Seol.
"Aku tidak akan datang." jawab Park Hae Young dengan kaku.
"Apa? Apa maksudmu?"
"Aku sengaja meninggalkanmu. Kau tidak bisa datang ke Press Conference. Meskipun kau mencoba untuk mencari jalan pulang lalu kau menghadiri Press Conference itu percuma, karena kau akan telat. Kau tidak diperbolehkan untuk masuk." ucapan Park Hae Young membuat Lee Seol tertegun. Lee Seol tidak habis pikir, kalau Park Hae Young akan melakukan ini padanya.
Istana sedang sibuk mempersiapkan seluruh properti untuk Press conference. Ketua pelayan memberikan komando agar semua kursi dan properti diletakkan di tempat yang benar.
"Perhatikan detailnya, dan lakukan dengan cepat. Pastikan posisinya tepat. Pastikan juga susunannya berjajar. Jangan ada kesalahan."
Presiden dari kubu kontra Geum Ja Party ternyata datang menghadiri press conference. Oh Yoon Joo segera menemuinya. Ia mempersilakan presiden kubu kontra itu untuk masuk ke dalam istana.
"Ini sebuah kehormatan karena kau mau hadir untuk inaugurasi kerajaan." ucap Yoon Joo.
"Kau membuat kesalahan kalau kau mengira aku datang ke tempat ini hanya untuk memberi penghargaan atau mendukung kerajaan." jawab presiden kubu kontra.
"Direktur Yoon, ada masalah besar." lapor Ketua asisten pelayan.
Berita hilangnya Princess juga sampai kepada Ayah Yoon Joo. Ayah Yoon Joo segera melaporkan hal itu pada Kakek Park Hae Young.
Dengan hati-hati ayah Yoon Joo mengatakan pada kakek, "Presiden, ada yang ingin aku kabarkan padamu. Mohon jangan terkejut."
"Apa yang terjadi?" tanya Kakek.
"Princess menghilang.Sepertinya ia menyelinap keluar semalam."
Kakek kesal, ia hampir terjatuh. Kakek lalu berkata, "Hae Young, dimana Hae Young?"
Asisten pribadi Lee Seol masuk ke ruangan Park Hae Young. Ia memberitahukan bahwa press conference akan segera dimulai.
"Diplomat Park." ucap asisten pribadi Lee Seol. Asisten ini juga mengetahui kalau Lee Seol semalam keluar bersama Park Hae Young.
"Ya." jawab Park Hae Young yang sedari tadi terdiam. Sudah sejak lama Park Hae Young berdiri di dekat jendela. Ia juga bimbang harus mengambil keputusan seperti ini. Ia sepertinya memiliki pertimbangan lain atau rencana lain.
"Kau pergi dengan Princess kemarin. Aku tetap tutup mulut karena kalian berdua terlihat senang." akhirnya pelayan itu mengatakan hal yang sangat ingin ia katakan.
Dari sekian banyak pelayan, asisten pribadi Lee Seol inilah yang paling care dengan Lee Seol.
"Kau melakukan yang terbaik." jawab Park Hae Young.
"Ah, tapi Press conference akan segera di mulia dan Princess..."
"Jangan khawatir dan keluarlah dari ruanganku." pinta Park Hae Young.
"Aku akan segera kesana. Dan katakan pada mereka, bahwa aku akan datang telat." jawab Park Hae Young dengan enggan.
"Kita sudah menundanya selama 10 menit. Bila kita menundanya lebih lama, maka akan sangat terlihat tidak sopan." balas asisten itu.
"Kau masih belum dapat menemukan Princess? Apa benar ia semalam keluar?"
"The Press Conference mungkin akan ditunda, benar?"
"Kalau wartawan marah, maka kita akan sulit untuk meredakannya."
Ketua pelayan segera menghampiri mereka dan berkata dengan tegas, "Kenapa kalian malah mengobrol tentang wartawan? Bagaimana dengan Princess? Apa kau masih tidak dapat menemukannya?"
"Ya. Maafkan aku, Manager. Apakah Princess akan baik-baik saja kan?" tanya asisten pribadi Lee Seol.
"Kalau aku tahu hal itu, maka aku tidak akan panik dan khawatir sekarang." jawab Ketua pelayan dengan ketus.
Karena sudah jenuh menunggu Press Conference yang juga tidak dimulai-mulai, mereka lalu mulia membicarakan tentang Princesss.
"Mereka bilang Princess menghilang."
"Apa yang terjadi?"
"Mereka gila"
"Apa Princess benar-benar akan datang?"
"Dimana dia sekarang?"
"Diplomat Park juga belum datang."
"Jika tidak ada yang datang, bagaimana bisa kita dapat melangsungkan Press Conference?"
Presiden kubu Kontra yang mendengar hal itu segera tersenyum licik, sepertinya kedatangan dirinya ke press conference semakin membuatnya bangga diri.
"Kita akan memulai Press Conference yang membahas tentang pengembalian kembali atau pembentukan kembali Keluarga kerajaan dan juga masuknya Princess ke istana. Tapi pertama, sebelum kita mulai, kita memiliki kabar yang tidak baik. Karena masalah pribadinya, Princess tidak bisa datang. Tapi, pada kesempatan ini. Kami akan memberikan tanggapan mengenai beredarnya rumor tentang Prince Lee Han (Ayah Lee Seol). Mengenai rumor yang beredar tentang Prince Lee Han beberapa waktu yang lalu. Pihak kerajaan akan mengambil tindakan terhadap semua tindakan dan segala tuduhan buruk yang diarahkan kepada Prince Lee Han. Hari ini aku akan menguraikan tentang penipuan barang antik yang beberapa waktu lalu diberitakan."
"Sekarang. Berikan ponselku." paksa Lee Seol.
"Maafkan aku." jawab pengawal.
"Berikan padaku. Aku tidak akan membuat masalah. Aku juga bahkan tidak akan bisa menghadiri Press Conference." Lee Seol menahan tangisnya.
Pengawal merasa simpati pada Princess, lalu ia berkata "Berikan padanya."
"Lee Seol kau dimana? Apa kau baik-baik saja? Kau mungkin tidak akan datang ke istana, benar? Park Hae Young tengah memimpin Press Conference. Apakah dia sudah membicarakan hal itu terlebih dulu denganmu? Kau sudah menyiapkan sesuatu?." ucap Profesor dengan cemas.
"Aku baik-baik saja, Profesor. Aku akan segera sampai. Aku akan membicarakan hal ini saat aku sampai di sana. Tapi, bisakah kau memperpanjang press conference itu, sehingga aku masih memungkinkan untuk menghadirinya?" tanya Lee Seol. Ia masih memiliki harapan agar bisa hadir ke press conference.
"Press Conference sudah dilaksanakan lebih dari waktu yang ditentukan. Tapi, apakah Park Hae Young mungkin akan melakukannya?" terka Profesor Nam Jung Woo.
"Setelah melakukan berbagai investigasi dan terungkap bahwa orang yang terlibat dalam penjualan barang-barang antik bukan Prince Lee Han (Ayah Lee Seol). Terungkap, bahwa orang itu adalah bukan Prince, tapi ayah angkat dari Princess yaitu Lee Dong Gun. Princesss sangat sedih setelah mengetahui kenyataan hal itu. Dan melalui Press Conference ini, Princess ingin membuat semuanya jelas. Dan ada satu hal lagi yang akan aku katakan. Aku mengatakan hal ini bukan karena aku adalah cucu dari pemilik Dae Han Group, Park Dong Jae. Tapi, sebagai perwakilan dari The Royal Foundation, aku disini sebagai Tutor Princess. Oleh karena itu, diharapkan tidak akan ada lagi sebuah konsep yang salah, entah itu berita mengenai Dae Han Group yang memanfaatkan keluarga kerajaan atau yang lainnya. Dengan ini, aku akan membuat rangkuman mengenai statement yang diberikan oleh Prince Lee Han. Terima kasih." Park Hae Young menutup pidatonya lalu beranjak pergi dari mimbar.
"Dimana keberadaan Princess sekarang?"
"Tolong berikan komentar terhadap "wanita yang dipeluk"
"Apa yang dilakukan oleh seorang tutor?"
"Apa yang sedang kau lakukan? Apa yang sebenarnya kau inginkan?" tanya Profesor dengan kesal.
"Kau baru saja melihat semuanya." jawab Park Hae Young dengan acuh.
"Aku baru saja berbicara dengan Lee Seol. Dia ingin menghadiri Press conference ini. Apa kau mencoba untuk memaksanya agar ia tidak datang? Benarkah?"
"Tidak ada yang perlu kau lakukan, kau tidak perlu ikut campur." jawab Park Hae Young.
"Siapa di dunia ini yang akan menyetujui pengungkapan fakta seperti itu?" jawab Park Hae Young.
"Apa?"
"Dan kalau mereka memutuskan untuk membuat masalah atau complain terhadap hal itu, maka kita akan berurusan dengan pengadilan."
"Apa kau tau, apa yang baru saja kau lakukan? Apa dampak dari yang baru saja kau lakukan? Bagi Lee Seol, mereka adalah keluarga satu-satunya dan karena masalah ini, Lee Seol akan kehilangan mereka." ungkap Profesor. "Selama ini kau selalu menggunakan caramu sendiri, saat di rumah sakit itu, aku tau kau mulai mengkhawatirkan Lee Seol. Aku pikir kau bukan seorang pria yang buruk, dan kau tidak akan menyakitinya. Aku sudah mulai mempercayaimu. Tapi, bagaimana bisa kau melakukan ini?"
"Lee Seol lebih dari sekedar murid bagiku." jawab Profesor.
"Lebih dari seorang murid?"
"Lee Seol memiliki riwayat hidup bagiku. Dan dia adalah sebuah mimpi yang selalu aku kejar selama hidupku." jawab Profesor Nam Jung Woo. Ya, dari dulu Profesor sudah sangat ingin menemukan siapa cucu dari prince Lee Han. Obsesi Profesor adalah mengungkapkan sejarah korea dari akar sampai ujung dahan. Dengan mengetahui bahwa Lee Seol adalah anak dari Prince Lee Han, maka pencarian sejarahnya akan lengkap.
"Ini akan sulit dimengerti bagi seseorang yang melakukan sesuatu hanya didasari dengan uang." Profesor melanjutkan kata-katanya.
"Kau pasti sangat senang. Kau menunjukkan perhatianmu dan membiarkannya berada di sisimu." jawab Park Hae Young.
"Ya, aku akan berada di sisinya sampai akhir."
"Kau membawaku sampai sejauh ini hanya dengan alasan bahwa kau akan meninggalkanku.. Karena ini?!" Lee Seol bicara pada dirinya sendiri.
"Putar arah mobil ini." perintah Lee Seol.
"Tapi.. Diplomat Park-" kata-kata pengawal diputus oleh Lee Seol.
"Putar arah mobil ini!!" teriak Lee Seol.
"Princess akan segera tiba. Aku akan mengurus semua ini, jadi kau tidak perlu khawatir." jawab Park Hae Young saat Yoon Joo menatapnya.
"Apa kau pergi dengan Princess semalam?" tanya Oh Yoon Joo cemburu.
Park Hae Young terdiam, lalu ia menjawab, "Ya. Aku pergi bersamanya. Aku tidak akan membuat alasan lain."
"Karena ini adalah sebuah solusi sehingga ia kehilangan keluarganya. Bagaimanapun kejamnya itu... Aku pikir kau akan mengerti lebih dari orang lain." jawab Park Hae Young. Yeah, mereka mulai debat.
"Tidak. Apa akan sangat menyedihkan bila berpisah dengan keluarga angkat? Dia mungkin akan merengek dan menangis beberapa waktu. Tapi, apakah menurutmu, dia akan berhenti menjadi Princess? Dan pada akhirnya, kau melindunginya." jawab Yoon Joo.
Ketegangan mereka terhenti karena kedatangan kakek. Kakek masuk ke dalam ruangan dan segera berkata pada Oh Yoon Joo. "Yoon Joo bisakah kau keluar."
Oh Yoon Joo segera membungkuk memberikan hormat lalu ia keluar dari ruangan.Kakek menghampiri Park Hae Young.
Park Hae Young berkata, "Aku sudah melakukan apa yang kau inginkan. Karena Princess tidak ingin nama ayahnya tercemar, maka aku berusaha untuk menjernihkannya dan aku melakukannya atas nama Princess.Keluarga kerajaan sangat rentang akan banyaknya tuduhan dan bahkan Princess sangat membenci sampai aku mati. Ini yang kau inginkan."
"Ya, benar. Aku tidak ingin Princess hidup ditengah banyaknya rumor buruk. Kau tidak perlu terlalu bangga dengan apa yang sudah kau lakukan." jawab Kakek. Ia lalu meninggikan suaranya, "Apa yang baru saja kau lakukan? Dimana Princess sekarang?"
"Dia mungkin sedang menangis di suatu tempat." jawab Park Hae Young.
Di kediaman rumah Lee Seol, Lee Dan geram setelah menonton Press Conference. Ia sudah menduga kalau adik angkatnya itu akan berbuat seperti ini.
Ibu angkat Lee Seol baru saja pulang dari pasar, "Meskipun aku membawa uang 30.000 won. Bagaimana bisa tidak ada yang dibeli. Kenapa semua harga makanan favorite ee Seol naik? Meskipun ini hanya makanan pembukaan bagi Princess, mungkin harganya akan naik juga..?"
Ibu Lee Seol heran melihat Dan-ah yang berdiri terpaku di depan Tv. "Dan-ah, Dan-ah kenapa kau seperti itu?"
Dan-ah menahan marahnya lalu berkata, "Apa yang harus kita lakukan, bu.. Seol.. Seol menghianati kita."
Lee Seol berlari menuju rumahnya. Ia berlari seraya menangis. Lalu tangisnya semakin menjadi saat sampai di depan pintu rumah. Lee Seol mengetuk pintu, "Bu.. Ini aku.. Seol datang. Unnie.. Unie. buka pintunya huh? Dengarkan apa yang akan aku katakan. Ibu, kau di dalam kan. Ibu,buka pintunya." Lee Seol menangis.
Ibu Lee Seol bimbang, ia masih sangat mencintai Lee Seol, tapi di sisi lain, hatinya juga sangat sakit karena pemberitaan tentang suaminya itu. Saat Ibu Lee Seol berdiri untuk menemui Lee Seol, Lee Dan segera menghalangi ibunya.
"Ibu jangan pergi. Dia bukan lagi bagian dari keluarga kita." ucap Lee Dan.
Lee Seol menangis, "Ibu, kau di dalam.. Ibu, bukan pintunya. Ibu, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku tidak merencanakan untuk membicarakan ayah." ucap Lee Seol. Tante Tae Hee acting nangisnya keren, bisa buat orang yang liatnya ikutan sedih. Apalagi buat orang yang sendu, pasti ikutan nangis. heehe.
Ibu melepas tangan Lee Dan yang menahannya, ia menghampiri pintu dan berkata pada dirinya sendiri, "Tidak apa-apa. Kita memang harus mengungkapkan hal yang sebenarnya. Kalau kau hidup dengan senang dan baik, maka aku sudah merasa puas. Walau bagaimanapun juga, aku mengerti tapi hatiku sangat sakit. Sangat sakit. Jadi, aku tidak ingin melihatmu."
Lee Seol menangis di dalam mobil Profesor, "Profesor, apa yang harus aku lakukan? Apa yang dapat aku lakukan untuk ibuku. Apa yang dapat aku lakukan untuk unnieku."
"Bukan untuk ibu atau kakakmu. Tapi kau harus memikirkan tentang dirimu sendiri." jawab Profesor Nam Jung Woo.
"Aku?" tanya Lee Seol tidak mengerti.
"Dan berhentilah menangis." pinta Profesor."Putuskan sekarang. Kau bisa keluar dari mobil ini dan kembali ke keluargamu. Atau kau kembali ke istana. Apa yang akan kau pilih? Ini adalah pilihan yang mudah, tapi bahkan kau tidak dapat memilihnya, benar?" pertanyaan Profesor Nam Jung Woo ini membuat Lee Seol terdiam. Ia mulai berpikir.
Profesor Nam Jung Woo meneruskan perkataannya, "Setelah kau melihat press conference, aku yakin kau akan pergi ke rumahmu. Maka untuk itulah, aku datang. Tapi saat aku datang, aku berharap kau tidak ada di sini. Itu adalah hak untuk muridku, Lee Seol datang menangis dan merengek kepada keluarganya dalam situasi seperti ini. Tapi, bukankah seharusnya Princess Lee Seol datang ke Press Conference meskipun hal itu telat?"
Lee Seol memandang Profesor Nam Jung Woo.
Lee Seol terdiam.
Profesor melanjutkan kembali perkataannya, "Kau.. Sebelum kau menjadi putri dari orang tuamu. Kau adalah bagian dari sejarah Korea. Hal itu adalah sejarah yang benar dan harus terus ditata kebenarannya. Itu juga merupakan sebuah sejarah yang harus ditulis ulang, untukku dan untuk warga Korea."
"Bicaralah." jawab Park Hae Young.
"Aku sangat berterimakasih dan aku meminta maaf." ucap Ayah Yoon Joo.
"Untuk apa?" tanya Park Hae Young.
"Saat press conference kau memilih keputusan yang benar. Kakekmu merasa sangat lega sekarang. Keputusanmu sangat baik, Hae Young."
"Jangan memuji aku, kau masih belum tau, apa yang aku rencanakan.Pilihan yang benar, tidak selalu menghasilkan keputusan yang benar dan berhasil." ungkap Park Hae Young.
"Apa maksudmu?" Ayah Yoon Joo sama sekali tidak mengerti.
"Tidaklah sulit untuk memaksa gadis seperti itu.. Hidup seperti bagaimana ayahnya hidup. Dan pada kenyataannya, aku adalah ayah dari anakku. Jangan lupa itu."
"Kau menyembunyikan kartunya, apakah ini tas bersejarah asli atau palsu." gumam Oh Yoon Joo.
Kemudian, ketua asisten pelayan menghampiri Oh Yoon joo untuk memberitahukan bahwa Princess sudah datang. "Princess baru saja tiba."
"Itu karena hanya ada satu kamar di tempat itu." jawab pengawal.
"Apa dia gila?!!"
"Aku yakin, meskipun mereka menggunakan kamar yang sama, tidak berarti mereka melakukan hal yang tidak benar." pengawal itu berkata lagi.
"Dimana sekretaris!! Panggil dia ke sini.."
Profesor Nam Jung Woo berkata, "Dia mungkin lelah, jadi biarkan ia beristirahat."
Lee Seol menjawab, "Tidak. Aku ingin bertemu Park Hae Young."
"Dimana Park Hae Young." tanya Lee Seol pada pelayan.
"Diplomat Park ada di ruangannya."
"Aku akan pergi." Lee Seol berjalan ke arah ruangan Park Hae Young. Tapi di pintu masuk ruangan, ia bertemu dengan Oh Yoon Joo.
"Jadi, kau pasti sangat senang.. ." jawab Lee Seol.
"Sedikit. Aku tidak terlalu yakin apa aku senang atau tidak. Karena Princess memiliki banyak ksatria yang menjaganya. Jadi, aku tidak terlalu khawatir. Kau boleh pergi." Oh Yoon Joo melihat ke arah Profesor Nam Jung Woo, perkataannya dimaksudkan untuk menyindiri profesor.
Para pelayan hendak mengikuti Princess Lee Seol untuk masuk ke dalam ruangan, tapi Oh Yoon Joo segera berkata, "Press Conference sudah selesai. Setiap orang bisa kembali ke tempat mereka masing-masing."
Semua pelayan patuh dan mereka kembali ke tempat mereka masing-masing.
Profesor menjawab seraya tersenyum "Jadi, karena itulah ia sangat menarik. Meskipun kau tidak tau kemana arahnya berlari, tapi tiap kali ia berlari ke suatu tempat, ia membuat tempat itu menjadi sangat terang."
Meskipun kau tidak tau kemana arahnya berlari, tapi tiap kali ia berlari ke suatu tempat, ia membuat tempat itu menjadi sangat terang.
"Aku.. dan direktur, kita juga pernah mengalami hal itu, benar? Itu sudah terjadi sangat lama dan mungkin kau tidak akan mengingatnya." jawab Profesor, ia mencoba mengingatkan Oh Yoon Joo tentang masa-masa mereka saat masih bersama.
credit: http://recap-koreandrama.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar