Senin, 14 Februari 2011

Becoming a Billionaire episode 3


Suk Bong menyanggupi kesepakatan dengan Shin Mi. Walaupun sebenarnya ia tidak yakin, tapi ia akan mencobanya.
Suk Bong memegangi file yang diberi Shin Mi di dekat tangga. Ia sedang memikirkan rencana untuk mendapatkan tanah itu. Kang Woo datang. Suk Bong bercerita padanya. Kang Woo penasaran pada penyakit kanker yang diderita Suk Bong. Awalnya Suk Bong tetap bungkam. Tapi setelah Kang Woo marah, akhirnya ia membisikkan sesuatu padanya. Kang Woo kaget saat di beritahu dan berseru tak percaya.
"Apa? Bagaimana bisa?"

Seorang wartawati sedang berusaha mewawancarai seorang aktor. Aktor itu menghindar saat bertemu wartawati itu. Asistennya menghalangi wartawati itu dan segera membawa pergi artisnya. Wartawati itu terlihat kesal. Suk Bong dan Kang Woo melihat dari belakang. Mereka mengajak wartawati itu ke sebuah kedai guna mengorek informasi darinya
Wartawat itu tahu banyak mengenai Tae Hee. Tapi ia tidak mau memberi informasi secara cuma-cuma. Suk Bong memberitahunya bahwa putri tunggal dari Oh Sung Group sedang berkencan dengan Choo Woon Suk dari Frontier Group. Wartawati itu senang mendapat bahan gosip. Ia mulai berbagi info tentang Tae Hee. Gadis itu selera fashionnya sangat tinggi sampai tidak mau memakai gaunnya hingga 2 kali, walaupun gaun itu harganya sampai ratusan ribu. Yang paling diinginkannya adalah Woon Suk dan yang paling di benci Shin Mi. Suk Bong akhirnya tahu alasan Tae Hee membeli tanah itu. Kemudian ia bertanya mengenai kelemahan Tae Hee. Soo Jin memberitahu bahwa Tae Hee itu tubuhnya gampang sekali menjadi gemuk bahkan dengan cuma minum air. Kabarnya saat SMU berat badannya mencapai 80 kg. Kang Woo tidak percaya begitu saja gosip itu. Soo Jin menyakinkan bahwa keluarga Bu Hoo sudah melenyapkan semua foto dan barang bukti.


Shin Mi mengaduk dompet kosmetiknya yang penuh barang sampel. Mengambil lotion dan memakainya. So Jung bertanya pada Shin Mi apa ia tak percaya bahwa Suk Bong benar-benar mengidap kanker. Shin Mi menjawab sinis kalau ia lebih percaya matahari terbit dari barat. Menurutnya Suk Bong rela melakukan apapun untuk mendapatkan uang. Bahkan menurutnya terlihat jelas di dahinya.
"Aku tidak melihatnya seperti itu. Yang kulihat karena terpaksa," bela So Jung.
"Kalau begitu kenapa bukan kau saja yang memberinya uang. Aku tidak akan memberinya sepeserpun."
Ketua Yoo datang menemui Shin Mi. Ia belum juga menemukan cara untuk membeli tanah dari Tae Hee. Shin Mi memarahi Ketua Yoo dan mengancam tidak akan memberinya gaji sebelum berhasil mendapatkan tanah itu.

Suk Bong dan Kang Woo mendatangi perusahaan Bu Hoo untuk bertemu dengan Tae Hee. Tapi security mengusir mereka. Mereka mencoba menunggu kedatangan Tae Hee di luar. Orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang dengan mengendarai mobil merah. Suk Bong mencegat Tae Hee. 
Tae Hee mengenali Suk Bong dan berteriak marah. Ia memanggil Sekretaris Yoon untuk mengusir Suk Bong. Suk Bong menahan tangan Tae Hee sementara Kang Woo mengajak Sekretaris Yoo menjauh. Suk Bong ingin membuat negoisasi dengan Tae Hee, tapi Tae Hee menolak dengan kasar. Kang Woo kembali dengan wajah babak belur (haha...sekretaris Yoon galak juga). Ia menyerah dan mengajak Suk Bong pergi. Suk Bong tetap memaksa bicara pada Tae Hee. Menghalangi Tae Hee yang hendak masuk. Tae Hee berteriak dan beberapa security datang mengamankan Suk Bong dan Kang Woo.

Suk Bong sudah berada di rumahnya. Kang Woo sedang mengobati luka-lukanya. Suk Bong makin pusing. Ia sudah tak tahu lagi harus dengan cara apa mendapatkan uang untuk pengobatan kankernya. Adik Suk Bong yang berada di kamarnya juga penasaran mengenai penyakit kanker Suk Bong dan ia bertanya padanya. Kang Woo langsung menarik adiknya keluar kamar.
"Sudah jangan tanya lagi. Seorang pria mendapatkan kanker disana...Sangat memalukan."
Adik Kang Woo kaget dan tiba-tiba sadar "Apakah disana...?"

Tuan Boo sedang mengajari putranya belajar (tapi sambil bentak2, gimana anaknya gak ketakutan). Tae Hee mendekat. Tae Hee menyuruh adiknya tidur. Tae Hee meminta ayahnya agar lebih akrab dengan Woon Suk sebelum menjadi menantunya. 

Shin Mi pulang dari membeli kopi. Tiba-tiba ia mendengar alunan musik dan mencari sumber asal lagu itu dan menemukan sebuah kotak musik. Shin Mi meraih kotak musik itu, mendadak lampu padam dan nyala kembali bersama dengan Woon Suk yang duduk di depan Grand piano putih. Woon Suk memainkan piano dan bernyanyi untuk Shin Mi (Hmm, romantisnya).

Mereka pindah ke bar. Shin Mi sama sekali tidak terkesan dengan yang dilakukan oleh Woon Suk. Ia malah mencelanya.
"Memindahkan piano keluar pasti mengeluarkan banyak uang. Lagu yang kudengar tentang membuang-buang uang." (jelas aja cara itu gak mempan buat Shin Mi yang dasarnya pelit).
Woon Suk tertawa. "Aku tak peduli soal uang."
Shin Mi mulai paham mengapa Tae Hee sangat menyukai Woon Suk. Ia mengatakan kalau Woon Suk pasti mau menghabiskan uang untuk Tae Hee. Woon Suk bilang hanya ingin memiliki Shin Mi. Shin Mi hendak membantah, tapi Woon Suk menahannya. Ia memanggil pelayan bar dan meminta dibawakan minuman.

Sementara di hotel Suk Bong tengah mencari Shin Mi. Ia bertanya pada So Jung. Tapi So Jung juga tidak tahu Shin Mi dimana. Suk Bong mencari di penjuru hotel sambil membawa-bawa dokumen.
Woon Suk menyodorkan minuman pada Shin Mi. Saat Shin Mi hendak minum tiba-tiba Suk Bong datang.
"Untuk apa datang kesini?"
"Apa aku harus rindu baru bisa  datang mencarimu," jawab Suk Bong asal.
Suk Bong ingin memastikan sesuatu. Ia melempar dokumen yang ia bawa ke atas meja. Ia marah karena merasa dipermainkan oleh Shin Mi. Dari awal sebenarnya Shin Mi tahu mendapatkan tanda tangan dari Tae Hee adalah hal yang mustahil. Ia memberikan tugas itu hanya untuk mempermalukan dirinya. Suk Bong menyuruh Shin Mi menyiapkan saja uang 100 juta itu karena ia pasti akan mendapatkannya. Lalu ia menyambar gelas Shin Mi. Woon Suk terlihat hendak menghalangi, tapi Suk Bong sudah terlanjur meminum habis isi gelas itu. Ia terbatuk dan mengeluarkan sebuah cincin berlian dari mulutnya. Shin Mi melotot pada Woon Suk yang cuma bisa senyum pasrah. 
Shin Mi pergi. Woon Suk mengejarnya. Shin Mi kembali menegaskan pada Woon Suk bahwa ia tak tertarik pada cinta dan pernikahan. Ia hanya fokus pada masalah tanah.

"Kanker payudara?" Ibu Kang Woo kaget saat putrinya mmeberitahu perihal penyakit Suk Bong.
Adik Kang Woo sedang merayu ibunya untuk memberi Suk Bong uang. Ibunya menolak dengan mengatakan tidak punya uang.

Kang Woo berniat menolong Suk Bong dengan menemui seorang wanita yang merupakan teman SMU Tae Hee. Ia dibantu oleh wartawati Bang Soo Ji.
Wanita itu memiliki foto Tae Hee saat masih gemuk. Kang Woo berniat menggunakan foto itu untuk mengancam Tae Hee. Wanita itu bilang ia sebenarnya terpaksa melakukan itu karena anaknya sedang sakit dan ia butuh uang. Kang Woo juga bilang ia melakukan hal yang sama karena Suk Bong tengah sakit parah. Mereka menangis bersama-sama.

Suk Bong bertemu dengan Woon Suk. Dengan baik hati Woon Suk menawarkan uang 100 juta won pada Suk Bong karena sudah menyelamatkan nyawa Shin Mi. Suk Bong meminjam HP Woon Suk dan menelepon Shin Mi menanyakan apa ia boleh menerima uang 100 juta yang ditawarkan Woon Suk. Suk Bong menyampaikan pesan Shin Mi apakah Woon sudah gila. Woon Suk cuma tertawa. Suk Bong menolak uang itu. Ia tetap ingin mendapatkan uang itu dari Shin Mi. Sebagai gantinya ia meminta Woon Suk membantunya bertemu dengan Tae Hee.

Di kantor Tae Hee sedang mendengarkan presentasi dari Sekretaris Yoon mengenai video fashion show milik perancang terkenal Dona yang tengah mereka lihat. Tae Hee mempunyai ide untuk membawa Dona ke Korea. Saat tengah menimbang tubuhnya, Woon Suk masuk. Tae Hee terkejut sekaligus senang. Tapi langsung cemberut saat Suk Bong ikut masuk. Woon Suk memohon agar mengizinkan Suk Bong berbicara dengannya. Kemudian ia pergi.
Suk Bong menyerahkan dokumen jual beli tanah agar ditandatangani oleh Tae Hee. Jelas saja Tae Hee menolak menjual tanah itu. Ia mengusir Suk Bong keluar dari kantornya. Suk Bong memanas-manasi Tae Hee dengan mengatakan bahwa semalam Woon Suk baru saja memberikan cincin berlian pada Direktur Lee. Tae Hee langsung histeris dan berteriak tidak mungkin. Suk Bong berjanji akan membantunya jika Tae Hee menandatangi dokumen itu dan memberi tenggat waktu 3 hari.  

Ketua Yoo tahu cara untuk membuat Tae Hee menyerah. Ia mengusulkan mencari kelemahan Tae Hee dan memerasnya. Shin Mi menolak. Ia tidak mau melakukan cara kotor seperti itu.

Kang Woo menyerahkan foto Tae Hee yang baru saja ia dapat. Ia bilang bahwa ia sudah menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan foto itu. Suk Bong menolak melakukan kejahatan ini. Ia tidak mau mengancam Tae Hee dan melakukan pemerasan dengan cara licik seperti itu. Ia berniat mengembalikan foto itu pada teman SMU Tae Hee. Kang Woo melarangnya karena wanita itu sangat membutuhkan uang karena anaknya sakit. Jika foto itu dikembalikan, maka ia juga harus mengembalikan uang itu.
"Kalau begitu aku akan mengembalikannya pada Tae Hee."

Tae Hee mendatangi Woon Suk. Ia bertanya pada Woon Suk apakah benar sudah memberi Shin Mi sebuah cincin. Woon Suk mengangguk.
"Dan dia juga sudah  menolaknya," tebak Tae Hee. Lalu ia menelepon Shin Mi mengatakan ia tak akan pernah menjual tanah itu.

Wanita yang menjual foto gemuk Tae Hee sedang menangis di kantor Tae Hee. Ia mengaku telah menjual foto itu karena anaknya sedang sakit parah.
Kemudian Suk Bong muncul. Ia datang untuk menyerahkan foto Tae Hee. Tae Hee marah saat tahu foto itu ada pada Suk Bong.
"Jadi kau!!" teriaknya lalu menyiramkan air ke wajah Suk Bong. 
"Dasar sampah!"  Ia menoleh pada teman SMUnya."Anakmu sakit parah? Tapi aku akan lebih sakit jika memiliki ibu sampah sepertimu!".
Suk Bong merasa ucapan Tae Hee sudah keterlaluan. Ia membela wanita itu.
"Memangnya kenapa dengan sampah. Bukankah barang yang telah digunakan juga menjadi sampah."
Lalu Shin Mi datang disaat yang tidak tepat. Tae Hee mendekat langsung menamparnya. Terus ia pergi.
Shin Mi melihat foto di meja dan mengambilnya. Ia menoleh marah pada Suk Bong. 
"Ini yang kau lakukan?"
Lalu ia pergi. Suk Bong berteriak pada Shin Mi berusaha memberikan penjelasan, tapi Shin Mi tak menggubrisnya. So Jung kembali dan mendekat lalu bilang dengan malu-malu ia mau mendengarkan.

Di rumah Tae Hee sedang bersedih. Ia mengambil foto masa lalunya di dalam brankas miliknya (brankasnya lucu). Memandangi kedua foto dirinya yang masih gemuk dengan sedih. 

Suk Bong berusaha mencari cara lain untuk mendapatkan tandatangan Tae Hee. Tiba-tiba ia mendapat ide dengan menggunakan Donna Plymouth. Dia mencari informasi mengenai Donna dengan bantuan wartawati Soo Ji. Ia akan menggunakan Donna Plymouth untuk barter dengan tanah di Pulau Jeju. Ia memberitahu idenya pada Shin Mi.

Tae Hee hendak menjemput kedatangan perancang Donna Plymouth. Ia marah saat tahu ban mobilnya  kempes. Suk Bong lah yang menyuruh Kang Woo melakukan sabotase ini sedangkan ia dan Ketua Yoo pergi ke bandara untuk menjemput Teria Park bersama istrinya Malalie.
Suk Bong membawa mereka ke hotel Oh Sung. Di mobil Malalie kelihatan tidak sehat. Teria sangat menghawatirkan istrinya. Suk Bong menangkap bahwa Teria sangat menyayangi istrinya. Shin Mi menemui Teria Park dan memperkenalkan diri sebagai Direktur Oh Sung. Mendengar nama Oh Sung, Teria kaget karena ia datang untuk bekerjasama dengan Boo Tae Hee dari perusahaan Bu Hoo. Shin Mi beralasan perusahaannya juga tertarik pada Dona Plymouth. Tiba-tiba Tae Hee datang bersama Sekretaris Yoon. Ia langsung memperkenalkan dirinya. Teria terlihat sangat mengagumi penampilan Tae Hee yang modis. Tae Hee meminta maaf karena ada masalah dengan mobilnya. Ia mengajak Teria pergi. Saat mereka hendak pergi, Kepala Hotel datang masuk dan memberitahu bahwa Malalie terjatuh di kamar.
Teria terlihat panik sambil memegangi tangan istrinya. Wajah Malalie pucat pasi. Ia mengeluh dadanya sakit dan minta dipanggilkan ambulance.
Tae Hee menyuruh Sekretaris Yoon menelepon ambulance, tapi langsung dicegah oleh Kepala Hotel yang membuat Sekretaris Yoon tersipu malu. Suk Bong berpikir cepat. Ia melepas bros milik Shin Mi dan berjongkok di depan Malalie. Meraih jarinya dan mengurutnya sedikit. Ia memberitahu  akan melakukan pengobatan secara tradisional. Lalu ia menusuk jari Malalie dan mengeluarkan darah kotor yang menyumbat. Malalie berteriak kesakitan. Teria marah, mencengkeram kerah baju Suk Bong. Tae Hee juga ikutan memarahinya. Malalie berangsur membaik. Ia mengucapkan terimakasih pada Suk Bong. Teria ikut senang dan memeluk Suk Bong.

Teria mengadakan rapat dengan kedua perusahaan Oh Sung dan Bu Hoo. Setelah berunding dengan istrinya ia akan memberi kesempatan pada kedua perusahaan itu untuk bertanding. Kompetisi akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah dengan menampilkan selera fashion masing-masing pihak. Tahap kedua adalah membuat design untuk mantel musim dingin.

Kedua perusahaan berlomba menampilkan yang terbaik. Tae Hee yang memang fashionable terlihat mengusai kompetisi ini. Shin Mi sedang memakai gaun untuk dipakainya saat perlombaan berlagsung. So Jung memuji Shin Mi, tapi Suk Bong sebaliknya ia mengatakan gaun itu akan lebih bagus jika dipakai olehnya. So Jung dan seorang pegawai tertawa mendengar itu.
Kompetisi antara perusahaan Oh Sung dan Bu Hoo dimulai. Sekretaris Yoon sebagai modelnya masuk ke aula. Ia mengenakan mantel bulu motif garis hitam putih yang terlihat mewah. Para undangan bertepuk tangan sangat meriah. Tapi saat So Jung masuk dengan mantel ungu yang terlihat sederhana, hanya sedikit yang bertepuk tangan untuknya. Tae Hee mulai mempresentasikan mantel rancangannya. Mantel itu terbuat dari bulu binatang dan sangat hangat saat dikenakan saat musim dingin. Malalie sepertinya tidak suka.
Shin Mi terlihat tidak yakin saat memperkenalkan mantel rancangannya. Mantel itu hanya terbuat dari wol. Shin Mi pesimis mantel wolnya bisa mengalahkan mantel bulu milik Tae Hee. Teria juga sependapat bahwa mantel wol sudah pasaran dan sama sekali tidak mencerminkan image Donna Plymouth. Ia memutuskan Bu Hoo lah yang layak menjadi partnernya.


Tiba-tiba Suk Bong berseru "Rahasia mantel ini ada didalamnya." 
Ia maju dan memberi hormat. Ia mulai menjelaskan keunikan dari mantel itu. "Ini adalah teknik jahitan. Teknik jahitan tangan ini disebut juga quilting. Di Mantel ini ditambahkan kapas atau bulu di antara lapisan luar dan dalam lalu dijahit paralel menjadi bentuk batu permata."
Suk Bong juga menjelaskan bahwa di Korea mantel ini juga digunakan militer saat perang Korea. Malalie sangat tertarik pada mantel itu dan ingin mencobanya. Suk Bong memakaikan Mantel itu pada Malalie.
Ia memuji mantel itu walaupun biasa tapi jika menjahit dengan menggunakan hati itulah keistimewaannya dan mengatakan pada Teria bahwa tidak ada salahnya jika menggunakan mantel itu untuk koleksi musim dingin Donna. Mendengar itu Teria mengambil keputusan bahwa pemenang kompetisi adalah perusahaan Oh Sung. Para tamu bertepuk tangan. Shin Mi senang mendengarnya. Malalie mengucapkan selamat. Sementara  Tae Hee meledak marah bahkan ia hampir pingsan. 
Suk Bong menemui Tae Hee dan memberitahu bahwa Malalie adalah ketua Perlindungan Binatang. Tae Hee keki. Ia berteriak marah.

D kantornya Tae Hee akhirnya menandatangani surat penjualan tanah itu. Mereka sepakat Oh Sung tidak mengambil kerjasama dengan Dona. Tae Hee terpaksa menyerahkan tanah itu demi Donna.
Suk Bong menyerahkan dokumen itu pada Shin Mi. Saat Shin Mi hendak mengambilnya, Suk Bong menahan dokumen itu dengan meminta uang 100 juta yang menjadi imbalannya. Shin Mi membawa Suk Bong ke rumahnya.Suk Bong memengani surat dokumen itu, tapi anjing milik Presdir Lee mangambil dokumen itu dan membawanya kabur. Suk Bong mengejar anjing itu yang sepertinya masuk ke ruang kerja Presdir. Suk Bong sampai terjatuh saat hendak menangkap anjing itu. Ia menjatuhkan buku-buku disana. Kemudian tiba-tiba matanya terpaku pada  sebuah amplop yang ikut jatuh. Ia menarik amplop itu. Ia kaget melihat simbol yang tertera di amplop itu. Simbol itu sama seperti yang ada pada kalungnya. Presdir masuk.
"Apa yang kau lakukan disini?"

0 komentar:

Posting Komentar

 

coretan yanni Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template