Hye Rim akhirnya dipaksa agar tidak pergi, ia ditarik oleh petugas nmaun Hye Rim memberontak. Sementara itu Dong He anak Hye Rim mengeluh pusing pada Do Ya. Dong He memuntahi Do Ya dan pingsan. Do Ya panic, ia memanggil Hye Rim. Hye Rim berlari kearah Do Ya dan mendorongnya. “Ada apa denganmu nak?ibu disini” kata Hye Rim. Akhirnya Dong He dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, Tae San dan para koleganya memeriksa beberapa dokumen yang berkaitan dengan Tae Bong.
Dong He akhirnya bisa mendapat perawatan. Dokter mengatakan bahwa Dong He mengalami penyakit malaria dan Hye Rim untuk sementara waktu Dong He tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan jauh. Mendengar hal itu Do Ya sangat gembira, itu berarti Hye Rim tak jadi ke Australia. Do Ya sangat gembira sampai2 ia berterima kasih pada Dong He dan menciumnya. “Hey, bisa2nya kau tertawa dalam kondisi seperti ini” seru Hye Rim marah.
Se Jin bertemu Bae Ho yang sedang mengantar istrinya melihat2 lukisan di galerinya. Ba Ho merasa mengenal Se Jin sebelumnya. [ada yang aneh dari hubungan Se Jin dan Bae Ho]. Tiba2 asisten Tae Bong datang dan menyapa Bae Ho, Se Jin merasa ada yang tidak beres. Setelah Bae Ho dan istrinya pulang asisten Tae Bong memberikan Se Jin 2 kantong uang, ia diminta untuk mengirim 5 lukisan ke rumah istri Bae Ho. Se Jin terlihat terkejut.
Do Ya mengajak Dong He ke luar rumah sakit, Do Ya memujuk Dong He agar ia menolak untuk pergi meninggalkan korea, karena Dong He harus mencintai tanah airnya, jika ibunya memaksa Dong He harus menggunakan sakitnya untuk menolak [wkwk dasar ngajarin gak bener nih orang]. Hye Rim datang, “Apa yang kau bicara kan? Tanya Hye Rim. “Tidak, aku hanya mengajarkannya tentang moral” kilah Do Ya. Do Ya akhirnya mengalihkan pembicaraannya. “Aku dengar kau pandai bulu tangkis? Tanya Do Ya pada Dong He. “Ya, ayahku yang mengajarkan” jawab Dong He. Do Ya dan Dong He akhirnya bisa akrab. Hye Rim senang melihat keakraban mereka.
Kepala jaksa memarahi Do Ya yang masih melanjutkan kegiatannya untuk memeriksa Lee Bae Ho. Ia menyuruh Do Ya agar menghentikannya. “Tunggu jika kau menjadi Jaksa yang besar” kata kepala jaksa marah. Do Ya sepertinya tak mendengarkan perkataan kepala jaksa. Sebelum ia pergi, ia memberikan bukti2 kasus Tae Bong ke kepala jaksa. Setelah Do Ya pergi, bukti2 itu difaks ke kantor Bae Ho.
Do Ya masuk keruangannya dengan kesal, ia mendapati Hye Rim telah duduk di kantornya. “kenapa kau kesini? Tanya Do Ya. “Katamu aku harus mengerjakan 2 jam sisa tugasku” jawab Hye Rim. “Tidak perlu, pulanglah”. Hye Rim pulang dengan kesal karena merasa dipermainkan Do Ya. Do Ya mengajak stafnya untuk lembur namun mereka membuat alasan agar diperbolehkan pulang lebih awal.
Di depan kantor Jaksa Hye Rim bertemu kepala jaksa dan mengatakan tugasnya telah usai. Kepala jaksa mengajaknya makan bersama.
Hye Rim sangat terkejut melihat begitu banyak orang yang menyambutnya. Ternyata ada pesta perpisahan yang diadakan kantor jaksa untuk Hye Rim. Sementara itu Do Ya merasa kantor sangat sepi, ia sangat curiga dengan suasana kantor yang tidak biasanya. Kepala jaksa memberika uang pada Hye Rim untuk pengabdiannya di kantor. Hye Rim sangat terharu.
Tiba2 Do Ya datang dan marah2, bisa2nya mereka semua tidak mengajaknya ikut makan bersama [haha, makanya staffnya Do Ya gak mau diajak lembur]. Do Ya masuk dan dengan santai memakan makanan kepala jaksa. Do Ya melihat Hye Rim menangis. “Ahjumma apa yang kau lakukan, semua ini dipersembahkan untukmu”kata Do Ya. Sementara itu kepala jaksa kesal karena akhirnya mengetahuinya. [wkwk emng gak pernah akur]
Tae San bertemu dengan Bon Sik [kepala salah satu stasiun televise]. Tae San meminta slot waktu penyiaran untuk Hye Rim tentang masalah wabah nyamuk. Dan ia akan membayar semua iklannya. Bon Sik mengerti.
Usai makan malam, kepala jaksa menyuruh Do Ya ikut untuk karaoke, namun Do Ya tak mau karena ia akan melanjutkan kerjanya. Do Ya mengatakan pada Hye Rim agar berhati2 karena suara kepala jaksa jelek. Dan benar saja ketika kepala jaksa menyanyi semua staff kantor merasa kebisingan dengan suaranya. Kecuali Hye Rim yang tetap mendengarkannya dengan tersenyum.
Sebelum pulang kekantor, Do Ya mempir ke toko peralatan olah raga untuk membeli raket bulu tangkis, setelah itu ia pergi mengunjungi Dong He dan mengajaknya bermain bulutangkis. Ketika Hye Rim pulang betapa terkejutnya ia melihat Do Ya yang sedang bermain bersama anaknya matanya berkaca2.
Ibu Hye Rim keluar dan mengatakan pada Hye Rim ada telepon dari TV stasiun. Hye mengangkatnya telepon itu. Betapa terkejutnya ia mendengar kabar bahwa TV stasiun mengiginkannya untuk menjadi reporter didaerah wabah nyamuk.
Hye Rim dan Do Ya pergi bersama ke seoul dengan keperluan berbeda. Tanpa Do Ya menyadari ada seseorang yang mengikuti mereka.
Sesampainya diseoul, orang yang mengikuti Do Ya menelepon seseorang, ternyata itu adalah suruhan dari salah satu kongges. Ia ingin mengajak Do Ya ke suatu tempat namun Do Ya menolak. dan berusaha kabur.
Sesampainya dihotel tempat pertemuan, Do Ya bersiap melakukan investigasi masalah aliran dana yang diterima Bae Ho dari Tae Bong. Bae Ho tidak menghadiri pertemuan itu, Do Ya merasa curiga dengan situasi yang ada, apalagi ia melihat salah satu konggres yang bertemu dengannya tadi menelepon seseorang. Do Ya akhirnya menunda investigasi itu sampai Bae Ho datang.
Hye Rim datang ke TV stasiun, ia melakukan koordinasi dengan beberapa timnya tentang wabah nyamuk. Tiba2 ketua Tim dipanggil oleh Bon Sik, ia menyuruh cameramen untuk tidak mempedulikan berita tentang wabah itu, yang terpenting adalah terus memperlihatkan wajah Hye Rim didepan layar kaca untuk meningkatkan rating. Ketua tim itu merasa ada yang aneh.
Do Ya pergi ke Heritage club untuk menemui Bae Ho, berhubung Do Ya bukanlah anggota club itu, ia menggunakan alasan bertemu Se Jin agar dapat masuk, akhirnya Do Ya membuat masalah dengan mencari Bae Ho sambil berteriak. Semua penjaga berlari untuk menangkapnya.
Akhirnya Do Ya berhasil menemukan Bae Ho, ia meminta agar Bae Ho dapat memenuhi panggilan pemeriksaan. Setelah berdebat beberapa saat dengan bawahan Bae Ho akhirnya Bae Ho memutuskan akan datang besok pagi di hotel.
Hye Rim akhirnya memberikan laporan tentang wabah nyamuk yang berkembang tidak normal. Ia memperlihatkan pada peneliti bahwa air sawah mengandung larva. Cameramen sangat focus terhadap wajah Hye Rim. “Jangan hanya focus pada saya saja, saya piker akan lebih bagus untuk mengambil gambar disekitar wabah” kata Hye Rim. Namun ketua Tim mengatakan itu tidak masalah.
Hari pemeriksaan Bae Ho tiba. Do Ya mengajukan beberapa pertanyaan kepada Bae Ho, namun Bae Ho tidak bisa diajak kerja sama, padahal Do Ya hanya menayakan nama, alamat dan profesi namun Be Ho enggan menjawab, akhirnya pemeriksaan ditunda beberapa saat.
Kepala jaksa menelepon Do Ya untuk menghentikan semua yang ia lakukan, karena Do Ya telah berjalan terlalu jauh. Do Ya kesal dengan sikap kelapa jaksa.
Bae Ho dan anggota staffnya kembali. “Pemeriksaan selesai” kata Do Ya lalu meninggalkan hotel. Bae Ho yang merasa dipermainkan sangat kesal.
Sementara itu salah satu bawahan Bae Ho menyuruh seseorang [orang yang mengikuti Do Ya di kereta] untuk memberikan pelajaran pada Do Ya. [mian apni lupa nama anggota kongresnya, pokoknya dia adalah anggota kongres yang istrinya ketahuan suka main di cafe bersama lelaki muda, liat ep 1]
Presiden mengundang Tae San makan bersamanya. “Maaf, aku mengundangmu pagi2 hanya sekedar makan bersamaku” kata presiden. “Tidak apa2 presiden, anda bisa memanggil saya kapanpun” kata Tae San. Tiba2 presiden menghentikan makannya, ia mengatakan sup daging di Namsang lebih enak dari yang ia makan. [buatan ayah Do Ya]
Dikantor, kepala jaksa memohon pada Do Ya untuk menghentikan semua yang ia kerjakan, Do Ya dipeluk hingga ia tak bisa bernapas. [haha mereka berdua tu lucu abis]
Hye Rim melihat hasil peliputannya distasiun TV, ia merasa kamera terlalu focus padanya, ia mengutarakannya pada ketua Tim. Namun ketua Tim mengatakan bahwa Hye Rim sangat terkenal jadi tidak masalah, ini semua akan membuat rating tinggi.
Rapat konggres dari pihak Tae San dimulai, mereka membahas tentang keikut sertaan Hye Rim dalam rencana mereka.
Saat pengeditan syuting Hye Rim protes karena penggambilan gambarnya terlalu banyak, Bon Sik kesal, akhirnya ia mengatakan bahwa Tae San merekomendasikannya agar bisa terlibat dalam peliputan ini. termasuk dalam pemasangan iklan, semua ditanggung Tae San. Hye Rim terkejut. Kembali dari stasiun TV, Hye Rim menelepon Tae San untuk bertemu.
Sementara itu Ayah Do Ya membuatkan jimat pelindung untuk Do Ya dengan mengikir sesuatu benda[seperti tulang hewan]. Tiba2 asisten presiden datang dan meminta dibawakan sup daging untuk presiden. Ayah Do Ya terlihat sangat bangga supnya sangat disukai presiden. Asisten itu mengajak ayah Do Ya untuk dapat memasak didapur kepresidenan.
Hye Rim menemui Tae San, ia memprotes apa yang dilakukan terhadapnya. Hye Rim mengerti ini semua untuk membuat pencitraan public untuk partai Tae San. Hye Rim tidak terima karena dia telah dijadija bahan politik oleh Tae San.
Hye Rim pulang dengan perasaan sedih, ia mendapati Dong He sedang memancing bersama ayah Do Ya dan Do Ya. “Dong He, makanlah dengan baik, kakek akan menangkapkan ikan yang banyak untukmu” kata ayah Do Ya. Hye Rim melihat Dong He dengan sedih.
Malam harinya mereka membakar ikan bersama, Dong He terlihat sangat senang bersama ayah Do Ya, sementara itu Hye Rim menjaga sikapnya agar terus bisa tersenyum dihadapan anaknya dan berbicara dengan Do Ya. Hye Rim bertanya bagai mana pandangan Do Ya tentang politik. [jawabannya ada di ending episod ini] biar aku gak ngulang kata2nya.
Ayah Do Ya memberikan jimat buatannya buat Do Ya, Do Ya merasakan bahwa ayahnya sangat konyol telah memberikan itu padanya. Sementara itu diluar rumah terdengar pecahan kaca. Ternyata ada orang yang dengan sengaja memecahkan lampu rumah Do Ya. Do Ya mengajar orang itu. “Do Ya apa yang kau lakukan jangan mengejarnya itu berbahaya” teriak ayah Do Ya.
Se Jin menuju rumah Bae Ho. Ia hanya berada didepan rumahnya sambil melihat profil Bae Ho. [sepertinya Se Jin ini sedang mencurigai bahwa Bae Ho adalah orang yang telah membuang dan ibunya ke amerikan]
Keesokan harinya Do Ya menemukan biji besi berbentuk kelereng didepan rumahnya, ia menduga itu adalah benda yang digunakan untuk menghancurkan lampu dirumahnya.
Siaran tentang wabah nyamuk telah disiarkan, Hye Rim protes masalah ini dengan Bon Sik ketua stasiun TV namun Hye Rim tidak menemukan jawaban yang ia inginkan. Akhirnya ia bertemu lagi dengan Tae San untuk kedua kalinya.
Usai bertemu Tae San, banyak hal yang dipikirkan Hye Rim. Ia mengingat kata2 Do Ya ketika ia bertanya seperti apakah politik itu. Do Ya berkata jika dilakukan dengan baik, kau akan menjadi anak ikan yang sebesar hiu dan akan datang secara berkelompok ke sungai, namun bila tidak kau akan menjadi korban pemangsa anak ikan [ini kata2 Do Ya saat makan ikan bersama di tepi sungai]. Sementara itu kata2 Tae San saat bertemu Hye Rim Pastikan Anda menang. Lalu, ke DPR. Kemudian, Anda dapat mengimplementasikan pengembangan lingkungan yang ideal dan membuatnya menjadi kenyataan. Saya mengandalkan Anda.
Hye Rim lalu pergi kekedai milik Do Ya. “Do Ya, apa yang kau lalukan” Tanya Hye Rim yang tidak menyadari orang yang duduk di kedai bukanlah Do Ya. Orang itu tiba2 membekap Hye Rim dan membawanya pergi.
Do Ya mendapat telepon dari Hye Rim. “Do Ya, selamat kan aku, aku diterowongan” kata Hye Rim. “Ahjumma” teriak Do Ya. “Do Ya lalu pergi ke tempat yang Hye Rim katakan.
“Ahjumma, ahjumma,” teriak Do Ya disekitar terowongan. Tiba2 datang seorang laki2 menusuknya. Hye Rim sangat terkejut dengan apa yang terjadi. “Do Ya, Do Ya” teriak Hye Rim. Anak Kim tae bong datang. “Hei apa yang kau lakukan? Tanya anak Tae Bong. Orang itu lalu memukulnya hingga pingsan. Pisau yang digunakan untuk menusuk Do Ya, ia pegangkan ke tangan anak Tae Bong.
Polisi datang, anak Tae Bong sadar, ia sangat terkejut pisau telah berada di tangannya. Ia berusaha kabur namun akhirnya tertangkap.
Sementara itu Do Ya mendapatkan perawatan dirumah sakit, Do Ya sangat beruntung karena tusukannya tidak terlalu dalam. “Apa kau tak terluka ahjumma? Tanya Do Ya. “Tidak aku baik2 saja, tolong jangan banyak bicara kalau tidak kau akan banyak kehilangan darah” kata Hye Rim. Polisi datang, Do Ya mengatakan bahwa pelakukannya bukanlah Kim Chul Gyul anak Tae Bong namun oranglain. “Ahjuma bukannya saat ini siaranmu akan ditayangkan” kata Do Ya, “Jangan pikirkan itu” jawab Hye Rim.
Do Ya akhirnya dipindahkan ke ruang perawatan. Hye Rim menungguinya. Setelah beberapa saat, Hye Ri menelepon Tae San. “Anggota Kang, saya menerima tawaran anda, aku akan mengikuti pemilu” kata Hye Rim. Do Ya sangat terkejut dengan keputusan Hye Rim. Kang Tae San lalu menyelepon Kepala stasiun TV, ia mengatakan untuk mengganti kesimpulan dalam pemberitaan itu. Bon Sik ragu, namun Tae San mengatakan bahwa ia yang akan bertanggung jawab.
cre: blogapni.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar