Jumat, 07 Januari 2011

[ sypnosis ] playfull kiss episode 1

Di sebuah hutan, Ada seorang laki-laki yang mencium bau bunga dan dia melihat ada seorang perempuan yang tertidur di bawah pohon. Laki-laki itu menghampiri si perempuan dan menciumnya. Perempuan itu terbangun dan melihat seekor kuda berwarna putih. Kuda itu mengedipkan matanya dan perempuan itu balas mengedipkan matanya. Kuda itu masuk ke dalam hutan dan perempuan itu terus mengikutinya. Perempuan itu sempat kehilangan jejak kuda namun dia kembali menemukan kuda itua da di sebuah bukit. Perempuan itu pun berjalan menaiki bukit untuk melihat kuda putih itu.

Tiba-tiba saja taman bukit itu di tumbuhi bunga dan munculah laki-laki tadi. Laki-laki tadi tersenyum melihat si perempuan dan berjalan mendekatinya. Si perempuan sudah memejamkan mata dan memonyongkan mulutnya siap di cium. Si laki-laki semakin mendekati perempuan itu dan ternyata semua ini adalah MIMPI.....


Oh Ha Ni, si perempuan yang ada di dalam mimpi itu terbangun karena mendengar bunyi bel sekolahnya. Dia ketiduran di bangu taman sekolah dan dia langsung panik karna telat. Ha Ni berlari menuju sekolah tapi ternyata dia melupakan buku sketsa-nya sehingga dia kembali mengambil buku sketsa itu dan berlari menuju sekolah.

Di kelas 3-7 Seperti biasa Ibu Guru Kang Yi sedang menerangkan pelajaran namun murid-muridnya tidak ada satupun yang memperhatina. Salah satu murid yang tidak memperhatikan adalah Ha Ni. Guru Kang Yi memanggil nama Ha Ni beberapa kali dan Ha Ni pun sadar dari lamunannya. Guru Kang Yi bertanya, "Apa yang dipikirkan oleh Ha Ni kita di pagi-pagi seperti ini?" Pertanyaan itu membuat semua teman-teman kelas Ha Ni tertawa.

Bong Joon Gu salah satu teman Ha Ni di kelas terus memperhatikan Ha Ni sehingga Guru Kang Yi pun menegurnya dan membenarkan cara duduk Joon Gu. Guru Kang Yi bertanya, "Anak-anak... Belajar itu sangat susah kan?" Murid-murid menjawab Iya dengan suara yang pelan, Guru Kang Yi kembali menanyakan hal yang sama dan suara murid-murid menjawab Iya pun mulai keras. Guru Kang Yi bilang bahwa dia juga pernah merasakan menjadi Kakek Kelas saat sekolah dulu. Guru Kang Yi berjalan ke arah teman-teman Joon Gu dan menegur mereka karna ada yang tidur dan juga sengaja menggambar mata di matanya sehingga terlihat sedang membuka mata padahal sedang tertidur.


Guru Kang Yi mulai bilang bahwa hal yang lebih susah dari anak Kelas 3 SMA itu adalah Guru-guru yang harus mengajarkan mereka. Guru Kang Yi terus membahas tentang besarnya tanggung jawab seorang guru kelas 3 dan kata-kata itu berhasil membuat murid-murid di kelas 3-7 terdiam semua....


Saat istirahat, Bye Bye Sea yang merupakan teman-teman Joon Gu seperti biasa mereka bermain music di kantin dengan memakai Gitar, Ember yang di jadikan drum dan juga pianika, bahkan ada juga salah satu teman mereka yang sengaja menari tap-tap dance. Hal itu membuat suasana di Kantin lebih ceria.

Ha Ni seperti biasa makan siang di kanton bersama kedua temannya yaitu Jung Joo Ri dan Go Min Ah. Mereka membahas nilai mereka yang sepertinya sudah pasti jelek. Joo Ri bilang bahwa hal itu bukanlah hal aneh lagi karna mereka ini sudah langganan nilai terburuk, jadi mengapa mereka harus sedih?

Min Ah mencoba bertanya tentang rumah Ha Ni yang baru di renovasi dan Ha Ni bilang bahwa dia sama sekali belum membersihkan rumah karena Papah-nya dan juga dia selalu pulang telat ke rumah. Joo Ri mengusulkan agar Joon Gu saja yang membersihkan rumah Ha Ni karna pasti Joon Gu mau di minta bantuan apapun oleh Ha Ni. Min Ah dan Ha Ni langsung tertawa. Joo Ri bilang bahwa Joon Gu itu sepertinya sangatmenyukai Ha Ni karna buktinya Joon Gu sengaja masuk ke ekskul club seni.

Min Ah bertanya pada Joo Ri, "Apakah kau tidak pernah bosan memakan itu?" Joo Ri menjawab "Apa? Makan ini? Jika anak pemilik toko kaki babi bosan memakannya lalu siapa yang akan memakannya hah? Ha Ni apakah kau tidak bosan makan Mie? Maksudku kau kan anak pemilik toko mie, apakah kau tidak bosan selalu makan Mie?" Ha Ni menjawab dengan ceria bahwa dia tidak mungkin bosan makan Mie buatan Papahnya. Joo Ri setuju karna Mie buatan Papah Ha Ni memang sangat enak sekali. Min Ah juga setuju.


Hong Jang Mi lewat di dekat Ha Ni dan berkata, "Hallo." Ha Ni memabalas sapaan itu. Joo Ri dan Min Ah merasa aneh dan bertanya, "Apakah tadi dia baru saja menyapa kita?"

Jang Mi memasukan koin ke mesin minuman namun minuman tidak juga keluar dan uang koin pun tidak juga keluar. Bye Bye Sea langsung memainkan musik dan Ha Ni mempersiapkan diri dengan memperpanjang celana street-nya dan berjalan menuju mesin minuman. Ha Ni tersenyum pada mesin minuman itu lalu menendangnya sehingga kaleng minuman yang diinginkan oleh Jang Mi keluar. Bye Bye Sea langsung berteriak senang dan Ha Ni pun kembali ke tempat duduknya.


Jang Mi tidak begitu menyukai Ha Ni tapi akhirnya dia mengatakan Terima Kasih. Jang Mi duduk bersama teman-temannya dan mereka mulai membahas Baek Seung Jo yang kali ini mendapatkan peringkat 1 di sekolah. Jang Mi bilang bahwa hal itu sudah pasti karna Seung Jo berhasil mendapatkan nilai sempurna yaitu 500 dari 5 mata pelajaran ujian.


Joo Ri mendengar pembicaraan itu dan bertanya pada Ha Ni, "Apakah Sung Jo berhasil mendapatkan nilai sempurna kembali? Dia itu Manusia atau bukan?" Ha Ni menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Menurutku dia bukan manusia. Dia peri, peri hutan. Jadi aku mengikuti seekor kuda putih yang secara tiba-tiba menghilang dan dia tiba-tiba muncul. Benar-benar... Bagaimana aku menyebutnya ya? Hmm Ini seperti sesuatu yang sangat cantik sampai-sampai aku ingin menggiggitnya. Hmm aku saat itu merasakan apa yang di rasakan oleh Vampire. Mungkin pada awalnya Vampire juga merasakan hal ini. Leher wanita yang dia cintai pastinya putih bersih dan cantik sekali. Dia tidak ada pilihan lain selain menggiggitnya."

Joo Ri dan Min Ah menggelengkan kepala karna mendengar cerita dari Ha Ni. Joo Ri bilang dari pada seperti itu maka sebaiknya Ha Ni menggiggit kaki babi saja. Ha Ni tidak mau dan bilang bahwa dia ini tidak mengada-ngada.


Tiba-tiba terdengar suara ribut dari para anak perempuan. Mereka ribut-rbut karna ada Seung Jo masuk kedalam kantin. Seung Jo tiba-tiba berhenti dan seperti berjalan menuju ke Ha Ni tapi sebenarnya dia berjalan menuju ke mesin minuman. Jang Mi langsung menghampiri Seung Jo dan bilang bahwa dia baru membeli minuman dan Seung Jo boleh meminumnya. Seung Jo tidak mempedulikan Jang Mi dan memilih minuman kaleng di mesin.

Jang Mi tertawa dan bilang bahwa ibunya menitipkan salam untuk ibunya Seung Jo. Jang Mi lalu memperkenalkan diri pada Seung Jo bahwa dia ini adalah Hong Jang Mi dan ibu dia sangat akrab dengan ibunya Seung Jo. Seung Jo tetap tidak mempedulikannya dan terus fokus pada mesin minuman yang tidak juga mengeluarkan minuman yang diinginkan Seung Jo. Jang Mi bilang bahwa mesin itu kembali rusak dan dia langsung memanggil Ha Ni. Jang Mi mengatakan pada Seung Jo bahwa Ha Ni adalah senior yang tadi membantunya mengambil minuman dari mesin yang agak macet.


Ha Ni benar-benar malu untuk melakukan ini apalagi di depan Seung Jo. By Bye Sea mulai bermain musik dan Ha Ni pun berdiri siap berjalan menuju ke mesin minuman. Ha Ni mengambil kuda-kuda dan menendang mesin minuman. Seung Jo yang melihat itu langsung kaget, sementara Ha Ni merasa sangat malu sekali sampe-sampe dia tidak berani menatap wajah Seung Jo.

Jang Mi mengambilkan minuman Seung Jo dan memberikannya pada Seung Jo. Seung Jo langsung berjalan pergi dan Jang Mi terus mengikutinya sambil terus bertanya-tanya mengenai nilai ujian yang di dapatkan oleh Seung Jo. Joo Ri kesal melihat sikap Seung Jo yang seperti itu dan dia dengan sengaja berteriak menyebutkan nama Ha Ni agar Seung Jo mengetahui nama Ha Ni, "Oh Ha Ni! Ha Ni! OH! HA! NI! OH HA NI!!!" Seung Jo mendengar hal itu dan langsung menghampiri Ha Ni. Ha Ni kaget dan langsung mencoba tersenyum tapi ternyata Seung Jo bukan menghampiri dirinya tapi menghampiri Mesin minuman untuk mengambil koin miliknya.


Di ruang seni, Ha Ni benar-benar merasa sangat malu sekali akan kejadian tadi di kantin. Joo Ri terus mendesak Ha Ni agar menyatakan cinta pada Seung Jo karna waktu mereka di sekolah itu hanya sebentar lagi. Ha Ni dengan percaya diri bilang bahwa Seung Jo tidak mengungkapkan perasaannya pada dia karena Ha Ni belum mengungkapkan perasaannya pada Seung Jo. Ha Ni dengan sangat yakin bilang bahwa dia akan mengungkapkan perasaannya dengan cara yang luar biasa.

Joo Ri mengusulkan agar Ha Ni memakai sebuah topeng dan mengatakan perasaannya pada Seung Jo. Ha Ni menyukai ide itu namun ternyata Joo Ri hanya bercanda. Lalu Ha Ni menanyakan ide dari Min Ah yang sering membaca buku. Min Ah bilang bahwa binatang biasanya mengungkapkan perasaan dengan cara menari pasangan. Ha Ni pun mulai membayangkan dirinya menari berpasangan dengan Seung Jo.


Dalam bayangan Ha Ni, nanti dia akan berdansa Swan Lake. Akan ada banyak para penari laki-laki yang berusaha mengajanya berdansa namun dia menolak dan akhirnya melihat Seung Jo. Seung Jo mengajak Ha Ni berdansa dan Ha Ni so jual mahal dengan menolaknya namun dia kembali berlari ke Seung Jo dan Seung Jo langsung mengangkatnya ke atas. Ha Ni merasa ada yang aneh dan tiba-tiba saja Seung Jo mendorongnya pergi. Ha Ni pun kembali ke alam sadarnya dan merasa kesal.


Jang Mi dan teman-temannya masuk ke ruang seni dan bilang bahwa mereka akan satu kelas untuk club seni. Jang Mi bertanya, "Bukankah kalian sudah kelas3? Kenapa tidak belajar?" Joo Ri menghampiri Jang Mi dan bilang bahwa mereka memang kelas 3 dan mereka tidak belajar! Jung Mi kesal atas sikap Joo Ri dan Joo Ri juga kesal pada Jung Mi.

Jang Mi terus memandangi daerah dada Ha Ni. Ha Ni melihat dadanya lalu melihat dada Jang Mi yang sangat besar. Ha Ni bertanya, "Apakah Seung Jo menyukai perempuan yang berdada besar?" Jang Mi menjawab, "Tentu saja. Dia itu laki-laki." Ha Ni langsung lemas mendengar hal ini. Jang Mi lalu menanyakan Joon Gu yang seharusnya ada di ruang seni karna Joon Gu akan menjadi model pada hari ini.


Joon Gu dan Bye Bye Sea masuk kedalam ruang seni dan mereka membuka satu koper yang ada panci. Joo Ri langsung mengambil panci itu dan bertanya apa isi panc. Joon Gu dengan malu-malu menyebutkan bahwa isi panci itu adalah Sup Ayam. Joo Ri sangat senang dan ingin membuka panci namun Joon Gu langsung merebut panci itu dan menyerahkannya pada Ha Ni. Ha Ni bertanya, "Kenapa kau memberikan ini padaku?" Joon Gu menjawab, "Lihatlah kau ini sangat kurus."

Jang Mi kesal melihat hal itu dan meminta Joon Gu cepat menjadi model mereka karna mereka tidak memiliki waktu yang lama. Joon Gu mengerti dan memberikan panci itu kepada Ha Ni. Joo Ri diam-diam mau mengambil panci itu dari tangan Ha Ni namun Joon Gu langsung melarangnya dan meminta Ha Ni memakannya.


Jang Mi menjadikan Joon Gu sebagai model untuk di gambar hari ini dan Jang Mi membuat Joon Gu bergaya seperti orang yang berlari kencang. Joon Gu merasa lelah namun dia tetap bertahan karna dia melihat bahwa Ha Ni sedang menggambarnya. Ha Ni memang menggambar Joon Gu tapi sebenarnya dia masih terus memikirkan cara untuk mengungkapkan perasaannya pada Seung Jo.


Di ruang guru, Guru Kang Yi sedang menonton dari HPnya dan dia tertawa puas. Guru Kang Yi melihat ada Guru Ji Oh yang sedang menerangkan sesuatu pada guru lain. Guru Kang Yi semakin memperbesar suara ketawanya dan tiba-tiba ada yang mengambil HPnya. Guru Kang Yi sangat marah namun dia tidak jadi marah karena yang mengambil HPnya itu adalah Kepala Sekolah.

Kepala sekolah memperlihatka sebuah kertas yang berisi grafik data nilai murid. Kepala Sekolah bertanya, "Apakah kau maish bisa terus tertawa saat melihat nilai ini, Bu Song Kang Yi? Kelasnya Pak Song Jo Oh memiliki stiker putih dan banyak muridnya yang menduduki peringkat atas. Dan di peringkat bawah banyak sekali stiker biru yang artinya itu dari kelasmu. Bukankah ini sangat biru sekali Bu Song Kang Yi?" Guru Kang Yi tersenyum dan bilang bahwa itu terlihat seperti lautan.

Kepala sekolah sangat marah dan menyebut nama Marga Guru Kang Yi yaitu marga Song. Guru Ji Oh juga nama marganya Song makanya dia mengir bahwa Kepala sekolah memanggilnya. Kepala Sekolah bilang bahwa yang dia maksudkan adalah Ibu Guru Song, bukan Bapak Guru Song. Kepala sekolah berkata, "Bu Kang Yi, kelasmu membuat rata-rata nilai sekolah ini menurun. Anak-anak ini yang bernama Oh Ha Ni, Min Ah, Joo Ri dan Joon Gu yang menempati rengking terakhir. Lakukanlah sesuatu pada 4 pengacau ini! Mungkin sebaiknya murid ini tidak di ikut sertakan ujian!"


Seung Jo masuk ke ruang guru untuk mengumpulkan beberapa buku. Seung Jo lewat di depan Kepala Sekolah dan Kepala sekolah bilang bahwa dia sangat bangga karna ada murid di sekolah ini yang seperti Seung Jo. Dan Seung Jo ini adalah murid dari kelasnya Guru Ji Oh.


Jang Mi bilang kalau kelas seni sudah mau selesai dan Joon Gu sudah boleh berhenti bergaya. Bye Bye Sea pun langsung turun tangan untuk membantu Joon Gu. Jang Mi melihat gambar setiap anak dan gambar Min Ah cukup bagus. Jang Mi melihat gambar Ha Ni dan dia langsung berteriak kaget. Joon Gu penasaran dengan apa yang di gambar oleh Ha Ni dan ternyata Ha Ni menggambar pose Joon Gu namun wajahnya itu adalah wajah Seung Jo.


Sepulang sekolah Ha Ni selalu mampir ke Restaurant milik Papahnya dan membantu sebagai kasir. Seperti biasa Papahnya selalu menjemur Mie-mie itu di sebuah ruangan dan Ha Ni bilang bahwa dia selalu melihat Papahnya melakukan ini dari sejak dia kecil. Ha Ni kelihatan bingung dan dia pun memberanikan diri bertanya pada Papahnya, "Papah, bagaimana cara kau menyatakan cinta pada Ibu? Ah Papah tau kan temanku yang bernama Joo Ri? Hmm dia sedang menyukai seseorang dan dia sedang berfikir cara untuk menyatakan cintanya."

Papah Ha Ni pun mulai bercerita bahwa dahulu dia pernah membawa Ibu Ha Ni jalan-jalan dengan mobil tua untuk keliling kota. Ibu Ha Ni di tengah jalan menjerit ingin diturunkan karna mobil itu benar-benar sangat tua. Tapi Papah Ha Ni tidak mau menurunkannya dan balas bertanya, "Kau ingin menciumku atau berkencan denganku? Apa kau ingin berkencan denganku atau tinggal bersamaku? Atau kau hanya ingin hidup bersamaku dan mati bersamaku?" Ha Ni benar-benar tertarik mendengar cerita itu dan dia bertanya, "Apakah Ibu mengatakan ingin hidup bersamamu?" Papah menjawab, "Bukan. Dia berkata 'Apa kau ingin mati hah? Jangan vercanda padaku' Hahaha dia mengatakan itu padaku."

Ha Ni kesal karna akhir ceritanya seperti itu. Papah lalu melanjutkan ceritanya, "Tapi kemudian dia bilang padaku bahwa dia mulai menyukaiku." Ha Ni senang mendengar hal itu.


Ha Ni lalu membayangkan bahwa dia dan teman-temannya adalah anak geng motor yang mengejar Seung Jo. Seung Jo berusaha kabur namun dtidak ada celah untuk kabur karna semua gedung telah diisi oleh para geng motor. Seung Jo benar-benar sudah di kepung dan Ha Ni pun langsung bertanya, "Hey Baek Seung Jo... Kau ingin menciumku atau berkencan denganku? Apa kau ingin berkencan denganku atau tinggal bersamaku? Atau kau disana BAM! Apa kamu mau dikubur hidup-hidup?" Seung Jo langsung berjalan ke sebuah peti mati dan tiduran. ternyata Seung Jo lebih memilih untuk di kubur hidup-hidup. Jelas hal ini membuat Ha Ni sangat kaget.


Ha Ni bengong dan Papahnya pun mengganggu Ha Ni. Papahnya bilang bahwa surat cinta adalah cara terbaik untuk menyatakan cintanya. Ha Ni akhirnya mendapatkan ide dan pamit pergi. Papahnya lalu bertanya-tanya, "Hmm apakah dia sedang menaksir seseorang?"


Seung Jo pagi-pagi membuka lokernya dan menemukan sebuah surat yang sengaja di selipkan disana. Sementara itu Joo Ri, Ha Ni dan Min Ah sedang duduk di kantin. Joo Ri bertanya, "Apakah kau sudah menuliskan namamu? Apakah kau sudah menyantumkan nomor telfonmu?" Ha Ni bilang bahwa dia sudah melakukannya tapi dia tidak yakin bahwa Seung Jo akan menelfonnya. Joo Ri mencoba menghibur Ha Ni dengan mengatakan bahwa mungkin saja Seung Jo nanti akan mengirimkan sms.

Min Ah bilang bahwa Seung Jo mungkin belum membaca surat itu. Min Ah melihat Seung Jos edang berjalan ke kantin dan Ha Ni pun langsung panik dengan apa yang harus dia lakukan sekarang. Ternyata Seung Jo tidak berjalan ke arah mereka tapi berjalan menaiki tangga. Min Ah bilang bahwa Seung Jo mungkin tidak melihat Ha Ni sehingga tidak menghampiri mereka. Joo Ri mendapatkan ide dan langsung berteriak-teriak menyebutkan nama Ha Ni agar Seung Jo menghampiri mereka. Ha Ni sangat panik dan ternyata Seung Jo tidak juga menghampiri mereka.


Joo Ri kesal karna dan Min Ah pun mulai ikut-ikutan berteriak menyebutkan nama Ha Ni. Murid-murid yang lain langsung kebingungan kenapa ada yang berteriak-teriak. Ha Ni sudah patah semangat dan meminta Joo Ri dan Min Ah agar berhenti meneriakkan namanya.

Tiba-tiba ada yang berkata, "Oh Ha Ni?" Semuanya kaget dan langsung melihat ke lantai 2 dan di lantai 2 terlihat ada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau yang bernama Oh Ha Ni?" Ha Ni menganggukan kepalanya. Seung Joo lalu menuruni tangga dan menghampiri Ha Ni. Jang Mi datang ke kantin dan langsung menghampiri Seung Jo.


Seung Jo memberikan surat kepada Ha Ni. Ha Ni malu-malu menerimanya dan bilang bahwa sebenarnya dia tidak menunggu balasan dari Seung Jo. Seung Jo terus berdiri melihat Ha Ni dan Ha Ni pun bertanya, "Apakah aku harus membukanya disini? Sekarang? Hmm baiklah." Ha Ni tersenyum senang dan langsung membaca surat itu. tapi senyumnya itu langsung hilang. Jang Mi merebut kertas itu dan melihatnya. Joo Ri dan Min Ah berusaha merebut kertas itu kembali tapi Jang Mi sudah membaca surat itu dan dia tertawa, "Hahaha apa ini? Ini kertas ujian. Lihat nilainya bahkan D-!" (Surat cinta yang di kasih Ha Ni ternyata ejaannya di check oleh Seung Jo dan banyak ejaan yang salah sehingga Seung Jo memberikan nilai D-.)

Ha Ni benar-benar malu dan langsung menunduk. Jang Mi membacakan surat cinta itu di depan banyak orang. Joon Gu datang dan langsung mengambil surat dari tangan Jang Mi dan juga memarahi Jang Mi. Seung Jo bilang bahwa dia ini tidak menyukai perempuan yang bodoh. Saat Seung Jo mau pergi, Joon Gu langsung berteriak dan meminta Seung Jo untuk meminta maaf pada Ha Ni. Seung Jo malah tertawa kecil dan mau melewati Joon Gu namun Joon Gu langsung menahannya dan kembali meminta Seung ko untuk meminta maaf pada Ha Ni. Seung Jo bertanya, "Untuk Apa aku meminta maaf? Karna aku telah mengoreksi kesalahannya hah?" Joon Gu tertawa dan bilang bahwa Seung Jo seharusnya tidak melihat kesalahnnya tapi melihat perasaan yang di tulis di dalam kertas itu.


Joon Gu mengembalikan surat itu pada Min Ah dan dia langsung mengambil ancang-ancang untuk menonjok Seung Jo. Ketika Joon Gu menonjok Seung Jo, Seung Jo langsung menghindar dengan cepat. Joon Gu malah menjadikan ini sebagai olok-olokan karna Seung Jo menghindar seperti tadi itu artinya Seung Jo takut.


Kepala Sekolah datang dan menyuruh Joon Gu untuk pergi ke kantor kepala sekolah. Joon Gu menjelaskan bahwa dia ini tidak salah. Kepala sekolah tidak mau mendengar dan tetap menyalahkan Joon Gu. Kepala sekolah berubah menjadi baik pada Seung Jo dan bilang pada Seung Jo agar Seung Jo tidak perlu khawatir akan masalah ini dan Seung Jo bisa kembali ke ruang kelas untuk belajar.

Tiba-tiba Seung Jo menunjuk ke sebuah grafik rengking dan berkata, "Lihatlah grafik itu, kalian berada di rafik warna ungu dan itu artinya kalian lah yang paling bodoh di sekolah ini. Ada 50 kursi khusus di ruang belajar dan aku takin bahwa kau sudah tahu bahwa yang akan menempati 50 kursi itu hanya yang rengking teratas. Kau ini bodoh atau tidak tahu malu? Sangat disesali bahwa si gadis itu juga bodoh atau tidak tahu malu. Hal ini hanya membuatku terganggu!" Ha Ni benar-benar merasa malu dan Seung Jo langsung pergi.


Ha Ni melepaskan kekesalannya ini dengan berlari mengelilingi taman sekolah. Joo Ri khawatir pada Ha Ni dan meminta Ha Ni berhenti berlari karna Ha Ni sudah berlari 34 keliling. Ha Ni bilang bahwa dia hanya akan melakukan 2 putaran lagi. Joo Ri benar-benar khawatir dan bilang bahwa Ha Ni ini bukan mau ikut marathon. Min Ah mengatakan bahwa berlari memang keahliannya Ha Ni. Joo Ri membenarkan hal itu dan bilang jika saja masuk Universitas itu dengan menggunakan tes lari maka Ha Ni pasti akan ada di peringkat pertama. Ha Ni tersenyum dan bilang bahwa keahlian dia adalah melakukan sesuatu dalam jangka panjang.

Ha Ni terus berlari mengelilingi taman sekolah dan dia sudah tidak mampu berlari lagi sehingga dia pun berusaha merangkak. Min Ah menghampiri Ha Ni dan mengulurkan tangannya. Ha Ni menerimanya dan berdiri. Joo Ri juga langsung menggandeng tangan Ha Ni dan bilang bahwa mereka harus bersemangat berlari karna ini putaran yang terakhir.


Di sekolah, Ha Ni benar-benar menjadi olok-olokan karna masalah dia mengirimkan surat cinta pada Seung Jo dan Seung Jo menolaknya. Semua orang membicarakannya bahkan di Kantin pun semua orang membicarakannya. Bibi pemberi makanan melihat Ha Ni yang lesu dan sengaja memberi makanan lebih banyak pada Ha Ni. Bibi pemberi makanan itu bilang bahwa Ha Ni membutuhkan banyak energi. Ha Ni pun tersenyum berterima kasih.

Bahkan yang membicarakan Ha Ni sampai kepada Bibi pengurus sekolah. Bibi itu sedang mengepel di kamar mandi dan mereka bilang bahwa mereka pasti akan sangat malu sekali jika di tolak seperti itu. Salah satu Bibi juga bilang bahwa Ha Ni itu sudah kelas 3 tapi masih tetap tidka tahu cara pengejaan yang benar. Ha Ni benar-benar kesal mendengar semua pemberitaan tentang dirinya di sekolah.


Pada hari libur, Ha Ni dan Papahnya membereskan rumah. Ha Ni terlihat lesu makanya Papah mencoba memberikan semangat padanya namun Ha Ni tetap terlihat sangat lesi. Papah pun bertanya, "Ada apa? Apa ada masalah?" Ha Ni menggelengkan kepalanya. Papah membuka barang-barang mereka dan menemukan cetakan tangan dan kaki saat Ha Ni masih kecil. Ha Ni melihat itu dan dia pun mulai bersemangat kembali.


Ada yang nge-bel rumah Ha Ni dan itu ternyata Min Ah, Joo Ri dan juga Joon Gu yang sengaja datang ke rumah Ha Ni yang baru selesai di renovasi itu. Mereka semua senang sama rumah Ha Ni yang benar-benar keren. Joon Gu melihat cetakan kaki Ha Ni saaat masih kecil dan dia bilang bahwa dia sangat menyukai itu.


Papah hari ini memasak dan meminta Ha Ni untuk membawa masakan itu ke meja makan. Joon Gu melarang Ha Ni yang mengambil karna dia lah yang akan mengambilkannya. Ha Ni tersenyum melihat itu. Papah benar-benar memasak makanan yang sangat enak. Joon Gu memuji masakah Papah dan Papah pun bilang bahwa Joon Gu sepertinya banyak tau masalah makanan. Ha Ni bilang kalau dulu Joon Gu pernah ikut sebuah festival membuat makanan dan memang makanan buatan Joon Gu sangat enak. Papah benar-benar tidak menyangka hal itu karna rambut Joon Gu itu mirip kaki beruang. Jelas Joon Gu tidak terima di katakan seperti itu.

Min Ah bertanya kenapa nama Restaurant Mie milik keluarga Ha Ni di namai Sol Pal Bal? Papah menjawab bahwa Sol Pal Bal adalah nama neneknya Ha Ni. Jadi ternyata restaurant Mie ini adalah usaha keluarga yang sudah turun temurun. Papah bilang bahwa dia sangat berharap Ha Ni akan mewarisi usaha ini juga tapi sayangnya Ha Ni tidak bisa masak sama sekali. Joon Gu lalu berkata, "Tenang saja Papah. Aku dan Ha Ni akan melakukan yang terbaik."


Joon Gubilang bahwa restaurant keluarga itu akan sayang sekali jika tidak diturunkan ke keluarga lagi. Papah berfikir dan bilang tidak ada salahnya jika restaurant keluarga itu di sumbangkan. Joo Ri dan Min Ah langsung tertawa senang. Joon Gu benar-benar kecewa karna dia merasa telah di tolak oleh Papahnya Ha Ni. Joon Gu memukulkan kepalanya ke tembok dan mulai terdengar suara-suara aneh. Ha Ni bertanya, "Hey Joon Gu, kenapa kau mencoba menghancurkan rumah orang lain?" Papah meyakinkan semuanya bahwa rumah itu sangatlah kokoh.

Tiba-tiba muncul retakan di atap dan ada pasir yang keluar. Min Ah dan Ha ni berfikir bahwa ini ada gempa. Papah menenangkan semuanya dan bilang bahwa rumah mereka ini rumah baru sehingga masih sangat kokoh. Tiba-tiba lampu mulai terjatuh dan benda-benda lainnya pun terjatuh. Semuanya sangat panik dan Ha Ni hampir saja terkena lampu yang terjatuh sehingga Joon Gu melindunginya dan meminta Papah, Joo Ri dan Min Ah agar segera keluar dari rumah.


Mereka semua pun langsung pergi keluar rumah. Papah ingat akan sesuatu dan langsung masuk kedalam rumah. Rumah mulai hancur dan rubuh. Ha Ni terus memanggil Papahnya namun Papahnya tidak keluar dari rumah.

Berita ini langsung tersebar. Ternyata sore itu memang ada Gempa ringal dengan skala 2,0 yang melanda Seoul. Gempa ini seharusnya hanya menggetarkan jendela saja tapi anehnya Rumah Ha Ni benar-benar hancur. Ha Ni terus menangis karna Papah masih ada di dalam rumah. Tim penyelamat pun mulai mencari Papah di dalam rumah dan berhasil menemukannya. Papah selamat dan juga berhasil menyelamatkan cetakan kaki dan tangan Ha Ni saat masih kecil.


Baek So Chang sedang menonton berita sore dan dia pun kaget begitu melihat berita tentang sebuah rumah yang runtuh hanya karna sebuah gempa kecil berkekuatan 2,0. Baek So Chang melihat wajah Papah yang terekam dan dia bertanya, "Ah bukankah itu Oh Ki Dong?"


Papah senang karna berhasil selamat dan dia baru sadar bahwa hanya rumah mereka saja yang runtuh, sementara rumah tetangga yang lainnya masih baik-baik saja.


Ha Ni pergi ke sekolah bersama dengan Min Ah dan Joo Ri. Banyak sekali anak-anak yang melihat Ha Ni dan langsung tertawa. Joo ri bertanya, "Apakah kau tetap tidur di hotel? Ah itu pasti sangat mahal." Ha Ni lalu cerita bahwa ada seorang teman Papahnya yang melihat berita di TV dan menelfon mereka untuk mengajak tinggal di rumah teman Papahnya itu. Joo Ri senang mendengar kabar itu.

Ada seorang wanita yang memotret Ha Ni secara diam-diam namun Joo Ri melihat hal itu. Joo Ri berkomentar bahwa Ha Ni sepertinya sekarang telah menjadi selebritis.Ha Ni benar-benar meminta maaf karna Min Ah dan Joo Ri banyak menderita karnanya. Min Ah langsung merangkul Ha Ni dan mengajak masuk ke dalam gedung sekolah.


Kedatangan Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah langsung di sambut oleh suara dari pengeras suara yang di pakai oleh Joon Gu. Joon Gu berniat baik untuk membantu Ha Ni dengan meminta dana bantuan dari teman-temannya, tapi niat baik Joon Gu ini malah menjadi membuat Ha Ni semakin malu. Joo Ri juga sama malunya dan mengajak Ha Ni untuk melewati jalan yang lain tapi Joon Gu berhasil melihat Ha Ni dan bilang kepada anak-anak yang lain bahwa Ha Ni benar-benar sangat hebat karna tetap datang ke sekolah muskipun baru mendapat musibah. Anak anak yang melihat hal itu hanya bertepuk tangan pelan.


Ha Ni benar-benar malu dan sengaja menyembunyikan dirinya di balik tembok. Ha Ni melihat Seung Jo datang dan dia semakin merasa dipermalukan. Ketika Seung Joo lewat, Joon Gu memanggil namanya dan meminta Seung Joo untuk ikut menyumbang buat Ha Ni. Seung Joo bilang bahwa rumah Ha Ni itu runtuh karna gempa dan gempa itu bukan di sebabkan olehnya. Joon Gu kesal dan bilang bahwa Seung Joo sudah menjadi gempa yang paling besar untuk hati Ha Ni.

Seung Jo pun mengeluarkan dompetnya dan berniat memasukan uangnya ke dalam kotak sumbangan tapi Ha Ni langsung menolak uang sumbangan dari Seung Jo. Seung Jo mengambil kembali uangnya dan berniat pergi. Ha Ni sangat kesal dan langsung memanggil nama Seung Jo dan berkata, "Apa yang membuatmu menjadi sebegitu hebatnya hingga kau mengacuhkan orang lain hah? Apakah menurutmu semua murid disini bodoh hah? Orang-orang bodoh yang tidak berekasi karna telah di acuhkan? Apa kamu merasa jauh lebih hebat? Apa IQmu sangat tinggi? Hanya karna kamu hebat dalam pelajaran, kau ganteng dan kau tinggi... Apa kamu seperti itu karna kau lebih hebat hah? Semua orang bisa jadi pandai. AKu ini tidak bodoh!" Seung jo bertanya, "Benarkah? Kalau begitu tunjukan." Ha In pun menerima tantangan itu dan bilang bahwa dia akan membuktikannya saat Ujian nanti.

Seung Jo kembali bertanya, "Seberapa jauh kau akan membuktikannya?" Ha Ni ingattentang ruang belajar khusus untuk 50 siswa peringkat atas dan dia pun bilang bahwa dia akan masuk kedalam ruang belajar khusus untuk bulan depan. Seung Joo tertawa karna ini hal yang tidak mungkin. Ha Ni bertanya, "Jika aku berhasil, apa yang akan kau berikan?" Seung Jo menjawab, "Jika kau berhasil maka aku akan menggendongmu keliling sekolah." Ha Ni jelas senang tapi dia menutupi kesenangannya itu dan tetap bersikap ketus pada Seung Jo.


Malamnya Ha Ni dan Papah menuju ke rumah temannya Papah. Papah bilang bahwa dia dan temannya ini sangat dekat karna sejak mereka lahir hingga SMP mereka ini selalu bersama tapi sejak mereka pindah ke Seoul mereka terpisah dan tidak ada kabar. Papah bilang bahwa dia mash kesal karna hanya rumah mereka yang hancur. Ha Ni menenangkan Papah dan Papah bilang bahwa bertemu dengan teman lama adalah hal yang menyenangkan.

Radio di mobil sedikit rusak dan Ha Ni pun membenarkan radio itu dengan memukulnya. Papah bertanya, "Apakah aku terlihat bodoh?" Ha Ni menggelengkan kepalanya dan papah pun tersenyum senang. Lalu mereka berdua menghabiskan sisa perjalanan dengan bernyanyi.


Mereka sampai di rumah nomor 142 . He Ni berkomentar bahwa rumah itu sangat besar dan pasti teman Papan ini sangat kaya, Papah menjawab, "Mungkin" dan Papah pun langsung menekan bel. Di interkom terdengar Istri teman Papah ini sangat ceria dan mempersilahkan mereka masuk. Papah dan So Chang langsung berpelukan karna sudah sangat lama tidak bertemu. Istri So Chang yaitu Geum Hee sangat senang menyambut Ha Ni dan Papah. So Chang berkomentar bahwa Ha Ni ternyata lebih cantik dari di foto. Ha Ni kebingungan dan Geum Hee pun bilang bahwa tadi pagi dia mampir ke sekolah Ha Ni dan memotret Ha Ni. Ha Ni pun baru sadar bahwa perempuan yang memotret dia itu ternyata Geum Hee.

So Chang mau membantu mengambil barang-barangan Ha Ni namun Papah bilang bahwa barang-barang mereka ini hanya sedikit. Geum Hee bilang bahwa anak mereka akan membantu Ha Ni untuk membawa barang.


Ha Ni pergi keluar rumah untuk membawa barang-barang di mobil. Lalu ada seorang laki-laki yang menawarkan bantuan namun Ha Ni menolaknya. Ha Ni membalikan badan dan kaget begitu melihat bahwa laki-laki itu adalah Seung Jo. Ha Ni yakin bahwa hal ini pasti mimpi tapi ternyata ini bukanlah sebuah mimpi.


[adapted from zoladiares.blogspot.com]

0 komentar:

Posting Komentar

 

coretan yanni Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template