Akhirnya dapat menyaksikan seorang Min Ho menangis untuk seseorang..^^
[Episode 14]
Ji Hyun Kyung menghampiri Scheduler yang asik di studio musik.
“Aku sudah menemukan Yi Soo!”teriak Ji Hyun Kyung mengagetkan Scheduler dengan menunjukan album sekolah milik Yi Kyung.
Namun tampaknya Scheduler tidak berminat mendengarnya dan malah mengusir Ji Hyun Kyung. Ji Hyun Kyung seakan tidak mendengar omelan Scheduler tetap membuka album sekolah dan menunjukan sebuah foto yang tepat berada disamping Yi Kyung.
“Aku sudah menemukan Yi Soo!”teriak Ji Hyun Kyung mengagetkan Scheduler dengan menunjukan album sekolah milik Yi Kyung.
Namun tampaknya Scheduler tidak berminat mendengarnya dan malah mengusir Ji Hyun Kyung. Ji Hyun Kyung seakan tidak mendengar omelan Scheduler tetap membuka album sekolah dan menunjukan sebuah foto yang tepat berada disamping Yi Kyung.
Scheduler terbelalak melihat dirinya ada difoto album tersebut, sedang Ji Hyun Kyung menunggu reaksi Scheduler.
“Ini aku?”tanya Scheduler pada diri sendiri masih dengan tatapan tidak percaya.
Ji Hyun Kyung jelas sangat senang telah menemukan Yi Soo yang sebenarnya adalah Scheduler, kau dan unni adalah sepasang kekasih!"ujar Ji Hyun Kyung antusias. Namun dil ain pihak Scheduler tentunya masih tidak percaya, dan kebingungan. Lantas Ji-Hyun Kyung memperlihatkan surat cinta Yi Soo yang ditujukan kepada Yi Kyung dahulu. Scheduler yang masih syok membacanya.
“Ini aku?”tanya Scheduler pada diri sendiri masih dengan tatapan tidak percaya.
Ji Hyun Kyung jelas sangat senang telah menemukan Yi Soo yang sebenarnya adalah Scheduler, kau dan unni adalah sepasang kekasih!"ujar Ji Hyun Kyung antusias. Namun dil ain pihak Scheduler tentunya masih tidak percaya, dan kebingungan. Lantas Ji-Hyun Kyung memperlihatkan surat cinta Yi Soo yang ditujukan kepada Yi Kyung dahulu. Scheduler yang masih syok membacanya.
“Alasan aku menjadi Scheduler karena ada urusan yang belum terselesaikan."ucap Scheduler. "Apakah ini berkaitan dengan unni?”tanya Ji-Hyun Kyung.
“Kau bilang aku mencintai wanita ini?”tanya Scheduler balik menunjuk sosok Yi Kyung, Ji-Hyun Kyung mengangguk.
Sontak Scheduler membantahnya keras, dan tidak mungkin dirinya rela menjadi Scheduler demi wanita seperti Yi Kyung. Tentu saja tidak!"Bantah Scheduler.
“Kau bilang aku mencintai wanita ini?”tanya Scheduler balik menunjuk sosok Yi Kyung, Ji-Hyun Kyung mengangguk.
Sontak Scheduler membantahnya keras, dan tidak mungkin dirinya rela menjadi Scheduler demi wanita seperti Yi Kyung. Tentu saja tidak!"Bantah Scheduler.
Aku melihat unni menanggis dan menyebut nama Yi Soo, mungkin dia begitu karena dirimu! Teriak Ji Hyun Kyung tak kalah sengit.
Rupanya selama masa tugas sebagai Scheduler belum berakhir maka Scheduler tidak dapat mengingat masa kehidupannya dulu. Scheduler masih tidak percaya! Ji Hyun Kyung menyarankan untuk bertemu dengan Song Yi Kyung secara langsung, dengan wujud sekarang.
Jika aku menampakan diri didepannya, maka wajahku akan berubah! Ucap Scheduler. Dan Juga aku tidak mungkin terlibat percintaan dengan wanita seperti dia! Scheduler masih bersikeras. Jelas Ji Hyun Kyung jengkel, dan Schedulerpun mengusir Ji Hyun Kyung jauh-jauh.
Rupanya selama masa tugas sebagai Scheduler belum berakhir maka Scheduler tidak dapat mengingat masa kehidupannya dulu. Scheduler masih tidak percaya! Ji Hyun Kyung menyarankan untuk bertemu dengan Song Yi Kyung secara langsung, dengan wujud sekarang.
Jika aku menampakan diri didepannya, maka wajahku akan berubah! Ucap Scheduler. Dan Juga aku tidak mungkin terlibat percintaan dengan wanita seperti dia! Scheduler masih bersikeras. Jelas Ji Hyun Kyung jengkel, dan Schedulerpun mengusir Ji Hyun Kyung jauh-jauh.
Ji Hyun Kyung berjalan pergi dengan marah-marah. Unni hidup seperti ini karena dirimu! Dan kau masih menyangkalnya setelah melihat fotonya? Gumam Ji Hyun Kyung.
Sedang Scheduler berjalan mondar-mandir sambil memikirkan apa yang dikatakan oleh Ji Hyun Kyung. Lantas kilasan saat dia satu ruangan dengan Yi Kyung, saat dia berhadapan langsung dengan Yi Kyung, dan tatap Yi Kyung yang kosong. Saat Yi Kyung pingsan dipelukannya,dan dia mengusap air mata yi Kyung.Tidak! tidak!tidak! teriak Scheduler.
Scheduler termenung memikirkan sosok Yi Kyung.
Scheduler termenung memikirkan sosok Yi Kyung.
Scheduler menelepon sunbeenya menanyakan harapan setelah dia menyelesaikan tugasnya, dan hanya omelan yang dia dapat.
Ji Hyun Kyung yang berjalan masih memikirkan situasi Yi Kyung yang tidak mampu melupakan Yi Soo, dan bagaimana jika kelak dia mati? Apakah ada yang mengingatnya selain ibu dan ayahnya? Ji Hyun Kyung pun kesal kerena tidak mendapatkan apapun dari Min Ho, dan tiba-tiba Ji Hyun Kyung rindu Han Kang! , ia pun mengirim sms pada Han Kang.
Sedang asisten Min Ho sedang melaporkan hasil investigasinya mengenai Yi Kyung. Asistennya heran karena Yi Kyung tidak memiliku kartu pengenal, bagaimana bisa?
Sepertinya dia dulu berkencan dengan seorang pria dan telah meninggal, jelas asistennya. Min Ho keget dibuatnya.
Min Ho lantas berfikir siapa sebenarnya Song Yi Kyung selama ini dia kenal?, Hp Min Ho berbunyi, In Jung mengajaknya bertemu.
Sepertinya dia dulu berkencan dengan seorang pria dan telah meninggal, jelas asistennya. Min Ho keget dibuatnya.
Min Ho lantas berfikir siapa sebenarnya Song Yi Kyung selama ini dia kenal?, Hp Min Ho berbunyi, In Jung mengajaknya bertemu.
In Jung dan Min Ho bertemu di sebuah restoran. In Jung bertanya apa rencana Min Ho selanjutnya setelah Han Kang tahu hubungan mereka? Min Ho berfikir sebentar lalu menjawab In Jung tidak perlu mencemaskan Han Kang tidak akan mengatakan apapun kepada orang tua Ji Hyun, dan Song Yi Kyung pun demikian.
Apakah karena Song Yi Kyung menyukaimu maka dia tidak akan mengatakan kepada siapapun oppa?! Tanya In Jung sakit hati.
Min Ho hanya terdiam, dan In Jung semakin emosi. In Jung menjelaskan bahwa Yi Kyung bukan teman Ji Hyun. Min Ho masih tetap dingin.
“Apakah kau masih akan menemuninya?” In Jung semakin sakit hati.
“Maafkan aku In Jung” jelas Min Ho tidak ingin repot berbohong bahwa dia memang menyukai Ji Hyun Kyung.
Apakah karena Song Yi Kyung menyukaimu maka dia tidak akan mengatakan kepada siapapun oppa?! Tanya In Jung sakit hati.
Min Ho hanya terdiam, dan In Jung semakin emosi. In Jung menjelaskan bahwa Yi Kyung bukan teman Ji Hyun. Min Ho masih tetap dingin.
“Apakah kau masih akan menemuninya?” In Jung semakin sakit hati.
“Maafkan aku In Jung” jelas Min Ho tidak ingin repot berbohong bahwa dia memang menyukai Ji Hyun Kyung.
“Oppa, kau tahu betapa beratinya kau untukku, aku tidak akan bertahan jika kehilangan dirimu” In Jung semakin kalut dibuatnya.
“Aku tahu itu” ucap Min Ho lirih. In Jung menanggis, dan memohon untuk Min Ho menghentikan semuanya.
In Jung telah melakukan banyak demi memuluskan rencana mereka, telah menunggu lama demi Min Ho.
“Aku karena tidak bisa mengontrol dirimu” Min Ho kembali jujur dihadapan In Jung.
“Oppa, bukankah kau mencintaku?” air mata In Jung semakin tidak tertahankan.
Min Ho memang mencintai In Jung namun keadaan telah berubah begitu juga dengan perasaannya. Min Ho meminta untuk menyerahkan semuanya kepada takdir.
In Jung jelas menolaknya.
“Aku tahu itu” ucap Min Ho lirih. In Jung menanggis, dan memohon untuk Min Ho menghentikan semuanya.
In Jung telah melakukan banyak demi memuluskan rencana mereka, telah menunggu lama demi Min Ho.
“Aku karena tidak bisa mengontrol dirimu” Min Ho kembali jujur dihadapan In Jung.
“Oppa, bukankah kau mencintaku?” air mata In Jung semakin tidak tertahankan.
Min Ho memang mencintai In Jung namun keadaan telah berubah begitu juga dengan perasaannya. Min Ho meminta untuk menyerahkan semuanya kepada takdir.
In Jung jelas menolaknya.
“Kau fikir, aku dan kau melakukan bisnis? Mulai sekarang aku yang akan mengaturnya, jadi dengar baik-baik, jangan temui Song Yi Kyung jika tidak aku akan mengatakan semuanya kepada ayah Ji Hyun!” ancam In Jung.
Min Ho meminta In Jung untuk tidak berbuat demikian, Min Ho balik menyerang In Jung bahwa In Junglah yang menyembunyikan hubungan mereka, mengkhianati temannya.
Tidak bisakah kau mengontrol perasaanmu? Pinta Min Ho.
Kau baru mengenal satu setengah bulan, tapi aku sudah mencintaimu selama empat setengah tahun! Desis In Jung. Lalu meninggalkan Min Ho.
Min Ho meminta In Jung untuk tidak berbuat demikian, Min Ho balik menyerang In Jung bahwa In Junglah yang menyembunyikan hubungan mereka, mengkhianati temannya.
Tidak bisakah kau mengontrol perasaanmu? Pinta Min Ho.
Kau baru mengenal satu setengah bulan, tapi aku sudah mencintaimu selama empat setengah tahun! Desis In Jung. Lalu meninggalkan Min Ho.
In Jung mulai mencari tahu sosok Park Eun Jung, In Jung memulainya dengan klub sulap yang diikuti oleh Ji Hyun. Dari sana, In Jung syok mengetahui bahwa Park Eun Jung memang teman Ji Hyun namun telah meninggal satuh tahun lalu! Lantas bagaimana bisa Ji Hyun Kyung mengatakan bahwa dia adalah Park Eun Jung? In Jung semakin binggung bahwa Han Kang membenarkan bahwa dia memang teman Ji Hyun. Apakah Han Kang juga berbohong? In Jung mulai curiga.
Han Kang melihat berkas proyek pulau haemido. Han Kang lantas kesal sendiri. Han Kang lalu membuka sms Ji Hyun Kyung yang berbunyi bahwa dia harus pergi Karena akan mengurus sesuatu.
Kemana kau pergi selama 4 hari? Han Kang bertanya-tanya.
Kemana kau pergi selama 4 hari? Han Kang bertanya-tanya.
Tiba-tiba manager Oh mendatangi Han Kang setelah kembali dari menemui biarawan untuk mencari infomasi mengenai 49 hari. Namun dia belum berhasil.
“Apakah kau sudah mengecek rumah Song Yi Kyung?”tanya manager Oh yang telah mengetahui bahwa Ji Hyun Kyung tidak masuk kerja beberapa hari.
“Sepertinya hanya Yi Kyung hidup sendiri, aku datang setiap pagi untuk melihat” jawab Han Kang. Sekarang Han Kang telah mengenali mana sosok Ji Hyun mana Yi Kyung sebenarnya. Han Kang bertanya-tanya kemana roh Ji Hyun selama beberapa hari ini?
“Apakah kau sudah mengecek rumah Song Yi Kyung?”tanya manager Oh yang telah mengetahui bahwa Ji Hyun Kyung tidak masuk kerja beberapa hari.
“Sepertinya hanya Yi Kyung hidup sendiri, aku datang setiap pagi untuk melihat” jawab Han Kang. Sekarang Han Kang telah mengenali mana sosok Ji Hyun mana Yi Kyung sebenarnya. Han Kang bertanya-tanya kemana roh Ji Hyun selama beberapa hari ini?
Manager Oh pun sama penasarannya. “Bagaimana dengan proyek Haemido?”tanya Manager Oh.
Han Kang menejalaskan bahwa saham Haemido (HM) telah dibeli investor lain, dan pastinya tanah Ji Hyun juga telah dijual kepada pembeli yang sama. Namun Han Kang masih tidak tahu siapa sebenarnya pembeli ini. Dan Han Kang curiga bahwa investor ini merupakan orang yang memiliki perusahaan palsu. Tentu saja ini kerjaan Kang Min Ho.
Han Kang menejalaskan bahwa saham Haemido (HM) telah dibeli investor lain, dan pastinya tanah Ji Hyun juga telah dijual kepada pembeli yang sama. Namun Han Kang masih tidak tahu siapa sebenarnya pembeli ini. Dan Han Kang curiga bahwa investor ini merupakan orang yang memiliki perusahaan palsu. Tentu saja ini kerjaan Kang Min Ho.
Sedang istri manager Oh dan pelayan wanita sedang sibuk membuat daftar bentuk bukti perasaan yang tulis. Lantas Ji Hyun Kyung datang dengan langkah tergopoh-gopoh.
Ji Hyun Kyung kebinggungan saat istri manager Oh menanyakan bagaimana liburannya. Sedang pelayan wanita menyahut bahwa Han Kang memberitahukan yang lain bahwa dirinya mengambil cuti liburan.
Ji Hyun Kyung kebinggungan saat istri manager Oh menanyakan bagaimana liburannya. Sedang pelayan wanita menyahut bahwa Han Kang memberitahukan yang lain bahwa dirinya mengambil cuti liburan.
Ji Hyun Kyung langsung menemui Han Kang dikantornya. Ji Hyun Kyung cemas jika Han Kang marah kepadanya karena menghilang lagi.
“Apakah kau sudah mengatasi masalahmu?”tanya Han Kang memotong.
Ji Hyun Kyung tidak mengerti, Han Kang langsung menebak bahwa Ji Hyun Kyung belum mengatasinya.
Ji Hyun Kyung semakin tidak mengerti bagaimana bisa Han Kang tahu?
“Semuanya sudah terlihat dari wajahmu, apa kau sudah makan?” Tanya Han Kang penuh perhatian.
Mendadak In Jung menelepon Ji Hyun Kyung, sontak Ji Hyun Kyung langsung meninggalkan Han Kang.
“Apakah kau sudah mengatasi masalahmu?”tanya Han Kang memotong.
Ji Hyun Kyung tidak mengerti, Han Kang langsung menebak bahwa Ji Hyun Kyung belum mengatasinya.
Ji Hyun Kyung semakin tidak mengerti bagaimana bisa Han Kang tahu?
“Semuanya sudah terlihat dari wajahmu, apa kau sudah makan?” Tanya Han Kang penuh perhatian.
Mendadak In Jung menelepon Ji Hyun Kyung, sontak Ji Hyun Kyung langsung meninggalkan Han Kang.
Tanpa disadari Ji Hyun Kyung bahwa dirinya menjatuhkan surat terakhir dirinya dulu yang dibuatnya untuk ‘pamit’ kepada ayahnya.
Han Kang memungutnya, lantas membacanya.
Han Kang memungutnya, lantas membacanya.
In Jung dan Ji Hyun Kyung bertemu di sebuah café.
Tanpa basa basi In Jung bertanya apakah Ji Hyun Kyung menyukai Kang Min Ho. Ji Hyun Kyung malah menjawab kenapa dirinya harus memberitahu In Jung?
“kenapa kau berusaha mendekati Min Ho oppa, sedang kau tidak menyukainya?” In Jung mulai mendesak Ji Hyun Kyung.
Tanpa basa basi In Jung bertanya apakah Ji Hyun Kyung menyukai Kang Min Ho. Ji Hyun Kyung malah menjawab kenapa dirinya harus memberitahu In Jung?
“kenapa kau berusaha mendekati Min Ho oppa, sedang kau tidak menyukainya?” In Jung mulai mendesak Ji Hyun Kyung.
Ji Hyun Kyung kembali tidak mau menjawab. In Jung mulai kesal, lalu dia memberondong pertanyaan bahwa Ji Hyun Kyung bukanlah teman Ji Hyun, kenapa dia menghubungi teman-teman Ji Hyun dan menginterview mereka? Kenapa Ji Hyun Kyung tidak menginterview dirinya?
“karena kau bukan teman Shin Ji Hyun!” jawab Ji Hyun Kyung enteng.
“Sebelum Ji Hyun kecelakaan, dia tidak tahu apa-apa” balas In Jung, “Karena Ji Hyunlah yang membuat aku mengkhianatinya, gadis polos seperti dia”
Ji Hyun Kyung hanya terdiam mendengar ucapan In Jung.
“Kau jelas mengetahui rencanaku dan Min Ho, lantas kenapa kau tidak membeberkannya? Jika kau teman Ji Hyun kau pasti akan melakukannya! Ini tidak masuk akan bukan?” lanjut In Jung panjang lebar.
“karena kau bukan teman Shin Ji Hyun!” jawab Ji Hyun Kyung enteng.
“Sebelum Ji Hyun kecelakaan, dia tidak tahu apa-apa” balas In Jung, “Karena Ji Hyunlah yang membuat aku mengkhianatinya, gadis polos seperti dia”
Ji Hyun Kyung hanya terdiam mendengar ucapan In Jung.
“Kau jelas mengetahui rencanaku dan Min Ho, lantas kenapa kau tidak membeberkannya? Jika kau teman Ji Hyun kau pasti akan melakukannya! Ini tidak masuk akan bukan?” lanjut In Jung panjang lebar.
“Di dunia ini banyak kejadian yang tidak masuk akal, In Jung-sshi, kenapa kau seperti ini? Seseorang yang 100% mempercayaimu,situasi apa yang membuatmu seperti ini?” Tanya Ji Hyun Kyung.
Ji Hyun Kyung bahkan menjelaskan bahwa Ji Hyun sudah menganggap In Jung dan Seo Woo seperti saudaranya sendiri. Dan tidak akan mengasihani kepada satu sama lain karena hal lain.
Karena itulah dia melakukan semaunya sekarang. Sepertinya In Jung sudah jengah dengan kebaikan yang diberikan kepadanya?
Tanpa disangka, telihat telepon Ji Hyun Kyung berbunyi dan terlihat panggilan dari Min Ho. Ji Hyun Kyung tersenyum penuh kemenangan, sedang In Jung jelas merasa kecut.
Ji Hyun Kyung bahkan menjelaskan bahwa Ji Hyun sudah menganggap In Jung dan Seo Woo seperti saudaranya sendiri. Dan tidak akan mengasihani kepada satu sama lain karena hal lain.
Karena itulah dia melakukan semaunya sekarang. Sepertinya In Jung sudah jengah dengan kebaikan yang diberikan kepadanya?
Tanpa disangka, telihat telepon Ji Hyun Kyung berbunyi dan terlihat panggilan dari Min Ho. Ji Hyun Kyung tersenyum penuh kemenangan, sedang In Jung jelas merasa kecut.
Di tempat lain, Han Kang sedang membaca surat terakhir Ji Hyun Kyung yang ditujuankan untuk ayahnya. Surat yang berisi rencana Min Ho, meminta membatalkan wasiatnya dan memohon ayah ya agar mau menjalani operasi.
Ji Hyun juga meminta maaf karena tidak dapat menemani disisinya selama operasi.
Han Kang selesai membaca surat Ji Hyun, Jadi selama ini dia mengetahui penyakit ayahnya? Bagaimana dia bisa tahu ayahnya di rumah sakit? Gumam Han Kang penuh tanda tanya.
Ji Hyun juga meminta maaf karena tidak dapat menemani disisinya selama operasi.
Han Kang selesai membaca surat Ji Hyun, Jadi selama ini dia mengetahui penyakit ayahnya? Bagaimana dia bisa tahu ayahnya di rumah sakit? Gumam Han Kang penuh tanda tanya.
Lantas Han Kang teringat surat pengunduran diri Ji Hyun Kyung yang diberikan kepadanya. Han Kang buru-buru mengambilnya dan membacanya.
Han Kang terkejut
Jadi Ji Hyun berniat mengatakan segalanya kepada ayahnya! Ini sama saja bunuh diri! Han Kang semakin syok mengetahuinya.
Dia langsung pergi ke kamarnya dan lupa menyimpan kembali surat pengunduran diri Ji Hyun Kyung.
Han Kang terkejut
Jadi Ji Hyun berniat mengatakan segalanya kepada ayahnya! Ini sama saja bunuh diri! Han Kang semakin syok mengetahuinya.
Dia langsung pergi ke kamarnya dan lupa menyimpan kembali surat pengunduran diri Ji Hyun Kyung.
Saat Han Kang pergi ke kamarnya, In Jung datang dan menuju ruang kerja Han Kang. Namun In Jung tidak mendapati keberadaan Han Kang, tiba-tiba padangan In Jung mengarah pada selembar kertas yang tergeletak di atas meja Han Kang.
In Jung membacanya. Ini bukankah tulisan Ji Hyun? Batin In Jung tidak yakin. In Jung kembali memperhatikan tulisan dan semakin yakin saat melihat gambar senyum khas Shin Ji Hyun yang selalu digambar di akhir surat.
Buru-buru In Jung mengcopynya.
In Jung membacanya. Ini bukankah tulisan Ji Hyun? Batin In Jung tidak yakin. In Jung kembali memperhatikan tulisan dan semakin yakin saat melihat gambar senyum khas Shin Ji Hyun yang selalu digambar di akhir surat.
Buru-buru In Jung mengcopynya.
Han Kang selesai mengganti pakaiannya (Mau pakai apapun Han Kang tetap keren kok). Saat turun Han Kang terkejut saat melihat kedatangan In Jung. Tanpa rasa berdosa In Jung ingin berbicara sesuatu dengan Han Kang, namun Han Kang menolaknya karena dia ada urusan penting.
In Jung langsung kembali ke rumahnya, mengambil kotak berisi surat-surat Ji Hyun dahulu. Dan hasilnya, cara tulisan yang sama dengan gaya yang sama.
Bagaimana bisa hal ini terjadi? Tanya in Jung. Lantas in Jung pun menggelengkan kepala karena hal ini tidak mungkin. Sepertinya In Jung sempat berfikir sosok Yi Kyung yang selama ini ditemuinya adalah Ji Hyun.
Bagaimana bisa hal ini terjadi? Tanya in Jung. Lantas in Jung pun menggelengkan kepala karena hal ini tidak mungkin. Sepertinya In Jung sempat berfikir sosok Yi Kyung yang selama ini ditemuinya adalah Ji Hyun.
Dirumah sakit, Han Kang menemui ayah Ji Hyun. Tentu saja ayah Ji Hyun tidak suka dengan kedatangan Han Kang.
“Saya disini ingin bertanya sesuatu kepada anda” ujar Han Kang
Ayah Ji Hyun sedikit kesal dengan Han Kang.
“Paman, apakahkah paman menganggap Ji Hyun sudah mati? Ji Hyun belum meninggal” lanjut Han Kang.
Baik ayah Ji Hyun dan Ibu Ji Hyun sedikit kaget dengan pernyataan Han Kang.
“Saya disini ingin bertanya sesuatu kepada anda” ujar Han Kang
Ayah Ji Hyun sedikit kesal dengan Han Kang.
“Paman, apakahkah paman menganggap Ji Hyun sudah mati? Ji Hyun belum meninggal” lanjut Han Kang.
Baik ayah Ji Hyun dan Ibu Ji Hyun sedikit kaget dengan pernyataan Han Kang.
Han Kang lantas menjelaskan mungkin saja roh Ji Hyun belum dapat kembali ketubuhnya, namun dia masih hidup. Roh Ji Hyun pasti sedih melihat ayahnya menolak untuk dioperasi karena menunggunya. Pernyataan Han Kang sangat mengena di benak orang tua Ji Hyun.
“Jika aku adalah Ji Hyun, maka aku lebih memilih mati, jadi ayah bisa menjalani operasi . Dia mungkin saja berfikir demikan” jelas Han Kang.
“Jika aku adalah Ji Hyun, maka aku lebih memilih mati, jadi ayah bisa menjalani operasi . Dia mungkin saja berfikir demikan” jelas Han Kang.
Ayah Ji Hyun mulanya marah kepada Han Kang yang dikiranya ingin menakutinya. Namun Han Kang menyangkalnya.
“Apakah ada hal lain yang selalu kau pikirkan selain Ji Hyun?” Tanya ayah Ji Hyun. Han Kang gelagapan, dan menjawab Ji Hyun bukan tipenya. Kentara sekali bohongnya.
Han Kang lantas berjanji setelah operasi dia akan menjelaskan semuanya. Terlihat Ibu Ji Hyun tersenyum dan makin menyukai sosok Han Kang.
“Apakah ada hal lain yang selalu kau pikirkan selain Ji Hyun?” Tanya ayah Ji Hyun. Han Kang gelagapan, dan menjawab Ji Hyun bukan tipenya. Kentara sekali bohongnya.
Han Kang lantas berjanji setelah operasi dia akan menjelaskan semuanya. Terlihat Ibu Ji Hyun tersenyum dan makin menyukai sosok Han Kang.
Min Ho hanya berdiri didepan pintu kamar di sebuah rumah sakit. Di dalam kamar terlihat seorang ibu yang merupakan ibu Min Ho. Sedang Min Ho hanya berdiam mematung, matanya semakin sendu menahan air mata saat dilihatnya rajutan ibunya yang belum selesai.
Ibu Min Ho seakan sadar kedatangan Min Ho lalu keluar kamar dan memanggil-manggil Min Ho, namun Min Ho sebelum terlihat langsung bersembunyi. Min Ho tetap berdiri, bersembunyi dan akhirnya air matanya jatuh. Semakin kompleks karakter Min Ho, dan semakin penasaran bagaimana karakter Min Ho sebenarnya! Bad boy or good boy?hahaha.
Setelah menemui ibunya, Min Ho lantas mengajak Ji Hyun-Kyung bertemu. Ji Hyun-Kyung heran kenapa Min Ho tetap mau menemuinya setelah mengetahui dirinya adalah ‘teman’ Ji Hyun?
“Kau adalah temen Ji Hyun, Ji Hyun memperkenalkan dirimu kepada Han Kang untuk bekerja di restonya, dan kau memiliki perasaan kepada Han Kang, apa ada yang lain kau sembunyikan?” Tanya Min Ho langsung pada intinya.
“Tidak ada, apa kau tipe orang yang langsung percaya kepada orang lain?” ujar Ji Hyun-Kyung balik bertanya.
Min Ho tersenyum, “Sekarang aku tahu alasan aku merasa nyaman didekatmu, kamu sangat memahami diriku”
Tanpa basa-basi lagi, Min Ho meminta atau lebih tepatnya menyuruh Ji Hyun-Kyung untuk berhenti bekerja bersama Han Kang dan kembali bekerja kepadanya. Ji Hyun-Kyung jelas terkejut dengan permintaan Min Ho. Ji Hyun-Kyung pun memiliki taktik lain, Ji Hyun-Kyung mengajak Min Ho makan di restoran yang sering dikunjungi Min Ho bersama ibunya.
Min Ho kembali tersenyum.
“Kau adalah temen Ji Hyun, Ji Hyun memperkenalkan dirimu kepada Han Kang untuk bekerja di restonya, dan kau memiliki perasaan kepada Han Kang, apa ada yang lain kau sembunyikan?” Tanya Min Ho langsung pada intinya.
“Tidak ada, apa kau tipe orang yang langsung percaya kepada orang lain?” ujar Ji Hyun-Kyung balik bertanya.
Min Ho tersenyum, “Sekarang aku tahu alasan aku merasa nyaman didekatmu, kamu sangat memahami diriku”
Tanpa basa-basi lagi, Min Ho meminta atau lebih tepatnya menyuruh Ji Hyun-Kyung untuk berhenti bekerja bersama Han Kang dan kembali bekerja kepadanya. Ji Hyun-Kyung jelas terkejut dengan permintaan Min Ho. Ji Hyun-Kyung pun memiliki taktik lain, Ji Hyun-Kyung mengajak Min Ho makan di restoran yang sering dikunjungi Min Ho bersama ibunya.
Min Ho kembali tersenyum.
Ji Hyun-Kyung makan bersama dengan Min Ho, sebenarnya Ji Hyun-Kyung ingin mengorek informasi tentang ibu Min Ho yang Ji Hyun-Kyung percaya bahwa tanggal lahir ibu Min Ho lah kunci password brankas Min Ho.
“Jadi orang yang paling penting bagimu adalah ibumu bukan? Berapa umur ibumu?” Tanya Ji Hyun-Kyung.
“60 tahun” jawab Min Ho singkat. “Tanggal berapa ibumu lagir?” Tanya Ji Hyun-Kyung hati-hati.
Min Ho merasa tidak nyaman, kenapa kau perhatian kepada ibuku?
“Jadi orang yang paling penting bagimu adalah ibumu bukan? Berapa umur ibumu?” Tanya Ji Hyun-Kyung.
“60 tahun” jawab Min Ho singkat. “Tanggal berapa ibumu lagir?” Tanya Ji Hyun-Kyung hati-hati.
Min Ho merasa tidak nyaman, kenapa kau perhatian kepada ibuku?
Ji Hyun-Kyung menjawab santai karena dia adalah orang melahirkan Min Ho. Min Ho penasaran kenapa Ji Hyun-Kyung tidak menanyai tanggal lahirnya. Ji Hyun-Kyung yang sudah lihat bersilat lidah mengatakan bahwa Ji Hyun pernah memberitahu tanggal lahir Min Ho.
“10 januari” jawab Min Ho singkat. Ji Hyun-Kyung jelas merasa menang, dan dirinya memberitahu tanggal lahir Song Yi Kyung, 8 Novemer 1984. Yi Kyung pun menghafal tanggal ultah ibu Min Ho.
“10 januari” jawab Min Ho singkat. Ji Hyun-Kyung jelas merasa menang, dan dirinya memberitahu tanggal lahir Song Yi Kyung, 8 Novemer 1984. Yi Kyung pun menghafal tanggal ultah ibu Min Ho.
Ji Hyun-Kyung pulang dengan langkah gembira, kini dia tahu tanggal lahir ibu Min Ho. Ji Hyun-Kyung menaiki bus, dan tanda diketehuinya asisten Min Ho masih menguntitnya.
Di rumah Yi Kyung, Ji Hyun-Kyung membuka kardus milik Yi Kyung dan mengembalikan album sekolah Yi Kyung. Ji Hyun-Kyung baru sadar bahwa tas Yi Kyung sobek dibagian bawahnya.
Di rumah Yi Kyung, Ji Hyun-Kyung membuka kardus milik Yi Kyung dan mengembalikan album sekolah Yi Kyung. Ji Hyun-Kyung baru sadar bahwa tas Yi Kyung sobek dibagian bawahnya.
Yi Kyung terbangun, roh Ji Hyun keluar dari tubuh Yi Kyung. Ji Hyun lantas merasa sedih mengetahui kenyataan bahwa Yi Soo telah meninggal, sedang Yi Kyung hanya terduduk termenung.
Kau pasti tidak bisa melupakannya, dan hidup seperti ini selama 5 tahun, ujar oh Ji Hyun. Dan juga Yi Soo secara sukarela menjadi Scheduler , tunggulah sebentar lagi, aku akan pastikan dia akan kembali kepadamu, ujar Ji Hyun penub keyakinan.
Kau pasti tidak bisa melupakannya, dan hidup seperti ini selama 5 tahun, ujar oh Ji Hyun. Dan juga Yi Soo secara sukarela menjadi Scheduler , tunggulah sebentar lagi, aku akan pastikan dia akan kembali kepadamu, ujar Ji Hyun penub keyakinan.
Mendadak Yi Kyung merasa aneh dan berdiri. Sedang Ji Hyun yang belum menyadarinya terusa berbicara. Setelah aku hidup lagi, aku akan menemuimu, lalu aku akan membantu agar tidak kesepian lagi.
Yi Kyung membalik badan dan seakan dapat mendengar perkataan Ji Hyun.
Yi Kyung membalik badan dan seakan dapat mendengar perkataan Ji Hyun.
Di kedai kopi, Yi Kyung sedang sibuk bekerja namun dirinya merasa heran seseorang pria mondar-mandir diluar sambil menatapnya, seorang pria gempal bertubuh pedek yang sebenarnya adalah Scheduler.
Akhinya Scheduler memberanikan diri mendatangi Yi Kyung. Dia hadapan Yi Kyung, Scheduler yang menyamar jadi orang lain mengamati Yi Kyung dari dekat. Jelas Yi Kyung merasa jengah dan bertanya ingin pesan apa. Scheduler sebenarnya masih tidak percaya.
Tidak, tidak, tidak! Scheduler menggeleng keras dan lewatlah dua orang gadis yang seksi dan menarik.
Ah, paling tidak gadis seperti mereka! Tunjuk Scheduler mengenai tipe gadis idamanannya.
Lalu Scheduler memandang Yi Kyung kembali yang sibuk membuat kopi pesanannya.
Aku mencintai gadis itu? Ah aku tidak percaya itu! Itu tidak nyata! Gumam Scheduler sambil garuk-garuk kepala.
Scheduler berkali-kali mencuri padanng ke arah Yi Kyung. Sedang Yi Kyung hanya cuek saja.
Aku mencintai gadis itu? Ah aku tidak percaya itu! Itu tidak nyata! Gumam Scheduler sambil garuk-garuk kepala.
Scheduler berkali-kali mencuri padanng ke arah Yi Kyung. Sedang Yi Kyung hanya cuek saja.
Scheduler mengambil kopinya sambil menatap Yi Kyung lekat-lekat lantas pergi. Dia tidak mengenaliku, apakah benar dia pernah berhubungan degan aku? Ucap Scheduler lirih.
Hari yang tersisa 14 hari, 4 jam, 29 menit.
Ji Hyun-Kyung menjahit tas Yi Kyung yang robek, barulah dia menyadari surat terakhirny tekah hilang! Ji Hyun-Kyung panik.
Ji Hyun-Kyung menjahit tas Yi Kyung yang robek, barulah dia menyadari surat terakhirny tekah hilang! Ji Hyun-Kyung panik.
Lantas dia membayangkan bagaimana kalau surat itu akhirnya jatuh ketangan ayahnya? Itu sama dia membeberkan semunya. Kalung yang dipakainya memerah lantas pecah, Scheduler mendatanginya dengan raut wajah yang menyeramkan dan memaksa Ji Hyun-Kyung naik ke ‘elevator’.
Tidak! Tidak! Ji Hyun-Kyung menyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Di kantor, ayah Ji Hyun memikirkan kembali perkataan Han Kang, dan teringat kembali kejadian aneh saat penandatanganan surat wasiat. Mungkin benar roh Ji Hyun saat ini melihat dirinya, pikir ayah Ji Hyun lantas melihat Koran yang berisi seorang gadis sadar dari komanya setelah 20 tahun. Hal ini membuat harapan kembali tumbuh di hati ayah Ji Hyun.
In Jung menginterogasi pelayan rumah Ji Hyun mengenai Park Eun Jung. Pelayan tersebut bahkan berkata bahwa park Eun Jung (Ji Hyun-Kyung) tahu ibunya tidak suka sup tulang. In Jung semakin dibuat kebingungan.
In Jung berfikir bagaimana bisa Park Eun Jung tahu betul isi kamar Ji Hyun? Tahu diet ibu Ji Hyun, tulisan yang sama, perilaku yang mirip. Apa itu sebenarnya? Kenapa dia sangat mirip dengan Ji Hyun? Batin In Jung.
In Jung berfikir bagaimana bisa Park Eun Jung tahu betul isi kamar Ji Hyun? Tahu diet ibu Ji Hyun, tulisan yang sama, perilaku yang mirip. Apa itu sebenarnya? Kenapa dia sangat mirip dengan Ji Hyun? Batin In Jung.
Ibu Ji Hyun sedang melihat album masa kecil Ji Hyun saat ayah Ji Hyun mendatanginya dan akhirnya dia memutuskan akan menjalani operasi. Jelas ibu Ji Hyun sangat bahagia mendengarnya.
Han Kang yang dikabari pun ikut senang, manager Oh meminta Han Kang untuk menghubungi Ji Hyun-Kyung untuk member tahu kabar ayahnya. Namun tiba-tiba Han Kang kebingungan mengenai surat terakhir Ji Hyun.
Han Kang yang dikabari pun ikut senang, manager Oh meminta Han Kang untuk menghubungi Ji Hyun-Kyung untuk member tahu kabar ayahnya. Namun tiba-tiba Han Kang kebingungan mengenai surat terakhir Ji Hyun.
Jika dia mengetahui dia menghilangkan ini dia pasti akan cemas, ujar Han Kang kepada manager Oh. Mereka pun mencari akal untuk mengembalikannya ketangan Ji Hyun-Kyung tanpa diketahui.
Ji Hyun-Kyung ternyata buru-buru kerumah sakit dan lngsung bertaya kepada ibu Ji Hyun apakah dia menerima sebuat surat? Ibu Ji Hyun menggeleng. Ji Hyun-Kyung semakin panic.
“Kemana paman pergi?” Tanya Ji Hyun-Kyung. Ibu Ji Hyun pun memberikan kabar gembira akhirnya ayah Ji Hyun mau diopeasi.
“Benarkah dia setuju untuk dioperasi?” Tanya Ji Hyun-Kyung seakan tidak percaya.
Ibu Ji Hyun mengiyakan.
“kenapa paman tiba-tiba saja memutuskan operasi?”
Ibu Ji Hyun dengan tersenyum berkata ini semua berkat Han Kang yang datang beberapa kali untuk membujuk ayah Ji Hyun. Ji Hyun-Kyung tentu saja tidak menyangkanya.
“Dari yang aku lihat, dia tampaknya menyukai Ji Hyun, liat bunga mawar itu? Dia selalu membawanya” lanjut ibu Ji Hyun.
“Kemana paman pergi?” Tanya Ji Hyun-Kyung. Ibu Ji Hyun pun memberikan kabar gembira akhirnya ayah Ji Hyun mau diopeasi.
“Benarkah dia setuju untuk dioperasi?” Tanya Ji Hyun-Kyung seakan tidak percaya.
Ibu Ji Hyun mengiyakan.
“kenapa paman tiba-tiba saja memutuskan operasi?”
Ibu Ji Hyun dengan tersenyum berkata ini semua berkat Han Kang yang datang beberapa kali untuk membujuk ayah Ji Hyun. Ji Hyun-Kyung tentu saja tidak menyangkanya.
“Dari yang aku lihat, dia tampaknya menyukai Ji Hyun, liat bunga mawar itu? Dia selalu membawanya” lanjut ibu Ji Hyun.
Mendadak terdengar suara Scheduler yang menandakan ada panggilan untuk Ji Hyun-Kyung.
Terdengar suara Han Kang, “Ada hal penting direstoran, cepat datang!” dan langsung terputus tanpa Ji sempat Ji Hyun-Kyung berkata apa-apa.
Ji Hyun-Kyung lantas keluar ruangan dan sambil menanggis dia mengucapkan rasa terimakasihnya. In Jung tidak sengaja juga melihatnya. Ji Hyun-Kyung berlari tanpa melihat In Jung.
Terdengar suara Han Kang, “Ada hal penting direstoran, cepat datang!” dan langsung terputus tanpa Ji sempat Ji Hyun-Kyung berkata apa-apa.
Ji Hyun-Kyung lantas keluar ruangan dan sambil menanggis dia mengucapkan rasa terimakasihnya. In Jung tidak sengaja juga melihatnya. Ji Hyun-Kyung berlari tanpa melihat In Jung.
In Jung masuk keruangan Ji Hyun dan mendapat kabar juga, namun dia lebih penasaran atas reaksi Ji Hyun-Kyung atas kabar ayah Ji Hyun.
In Jung sendirian bersama Ji Hyun yang terbaring, ibunya pergi kekamar mandi. In Jung lantas memandang Ji Hyun.
Bagaimana mungkin? Kau disini, bagaimana dengan Yi Kyung yang aku rasakan seperti dirimu? In Jung lantas mencoba menyentuh tangan Ji Hyun namun langsung dilepaskannya. In Jung seakan ketakutan.
In Jung sendirian bersama Ji Hyun yang terbaring, ibunya pergi kekamar mandi. In Jung lantas memandang Ji Hyun.
Bagaimana mungkin? Kau disini, bagaimana dengan Yi Kyung yang aku rasakan seperti dirimu? In Jung lantas mencoba menyentuh tangan Ji Hyun namun langsung dilepaskannya. In Jung seakan ketakutan.
Sedang Han Kang menunggu kedatanga Ji Hyun-Kyung. Terlihat Ji Hyun-Kyung belari menghampiri Han Kang.
“Cepat keruang ganti, dan ganti secepatnya dan langsung keluar” perintah Han Kang yang langsung dilakukan oleh Ji Hyun-Kyung tanpa banyak bertanya.
Ji Hyun-Kyung keluar ruang ganti, sedang Han Kang masuk dengan hati-hati tanpa diketahui oleh Ji Hyun-Kyung. Namun, Ji Hyun-Kyung sadar teleponnya ketinggalan, lantas dia kembali keruang ganti.
Diruang ganti, Han Kang mengembalikan surat milik Ji Hyun.
Ji Hyun-Kyung kembali keruang ganti namun langkahnya terhenti saat melihat Han Kang. Ji Hyun-Kyung langsung bersembungi, sedang Han Kang keluar dengan mengendap-endap, mengira misinya berhasil.
“Cepat keruang ganti, dan ganti secepatnya dan langsung keluar” perintah Han Kang yang langsung dilakukan oleh Ji Hyun-Kyung tanpa banyak bertanya.
Ji Hyun-Kyung keluar ruang ganti, sedang Han Kang masuk dengan hati-hati tanpa diketahui oleh Ji Hyun-Kyung. Namun, Ji Hyun-Kyung sadar teleponnya ketinggalan, lantas dia kembali keruang ganti.
Diruang ganti, Han Kang mengembalikan surat milik Ji Hyun.
Ji Hyun-Kyung kembali keruang ganti namun langkahnya terhenti saat melihat Han Kang. Ji Hyun-Kyung langsung bersembungi, sedang Han Kang keluar dengan mengendap-endap, mengira misinya berhasil.
Ji Hyun-Kyung langsung membuka tasnya, dan terkejut apa yang didapatnya. Surat miliknya! Ji Hyun-Kyung tentu saja syok. Han Kang pasti sudah membacanya! Gumam Ji Hyun-Kyung.
Di luar Han Kang menjadi cemas saat manager Oh mengatakan Ji Hyun-Kyung tidak keluar dan kembali kedalam. Han Kang cemas jika tindakannya diketahuinya. Mendadak Ji Hyun-Kyung berlari keluar dengan cepat tanpa mengindahkan panggilan Han Kang.
Ji Hyun-Kyung menumui Scheduler yang telihat lemas tidak besemangat sepeti biasanya.
“Apa yang harus aku lakukan? Han Kang pasti sudah membaca suratku? Aku menulis untuk ayahku dank u memilih untuk mati” teriak Ji Hyun-Kyung histeris.
“Kalungmu baik-baik saja bukan?” Tanya Scheduler tak bersemangat.
Ji Hyun-Kyung heran kenapa baik-baik saja? Bukankah Han Kang sudah mengenalinya?
“Apa yang harus aku lakukan? Han Kang pasti sudah membaca suratku? Aku menulis untuk ayahku dank u memilih untuk mati” teriak Ji Hyun-Kyung histeris.
“Kalungmu baik-baik saja bukan?” Tanya Scheduler tak bersemangat.
Ji Hyun-Kyung heran kenapa baik-baik saja? Bukankah Han Kang sudah mengenalinya?
“Han kang mengenalimu sebelum melihat suratmu, karena itu kalungmu tidak pecah. Jika Seseorang mengenalimu sendiri, maka kami tidak menghitung sebagai kesalahanmu” jelas Scheduler.
“lantas kenapa Han Kang berpura-pura tidak mengenaliku?” Ji Hyun-Kyung keheranan.
Scheduler mulai jengkel dengan Ji Hyun-Kyung dan menyuruhnya pergi.
Ji Hyun-Kyung lantas menyinggung Song Yi Kyung.
“Sebelum masa tugasku berakhir, maka aku tidak dapat mengingat apapun” ujar Scheduler lemas,”Ah kau benar-benar pembuat masalah!” teriak Scheduler.
“Lantas kenapa kau terlihat khawatir? Bukankah kau pernah bilang setelah bukan manusia lagi, kau tidak tahu banyak perasaan manusia?’
“Mungkin karena masa tugasku hampir habis, makanya aku sedikit merasakan perasaan manusia seperti apa” kata Scheduler semakin jengkel.
Ji Hyun-Kyung menyuruh Scheduler untuk mengingat Yi Kyung segera, mungkin karena merasakan penderiataan Yi Kyung makanya Scheduler selalu merasa tidak nyaman di dekat Yi Kyung.
Scheduler langsung berteriak tidak tahu lantas menghilang begitu saja.
“lantas kenapa Han Kang berpura-pura tidak mengenaliku?” Ji Hyun-Kyung keheranan.
Scheduler mulai jengkel dengan Ji Hyun-Kyung dan menyuruhnya pergi.
Ji Hyun-Kyung lantas menyinggung Song Yi Kyung.
“Sebelum masa tugasku berakhir, maka aku tidak dapat mengingat apapun” ujar Scheduler lemas,”Ah kau benar-benar pembuat masalah!” teriak Scheduler.
“Lantas kenapa kau terlihat khawatir? Bukankah kau pernah bilang setelah bukan manusia lagi, kau tidak tahu banyak perasaan manusia?’
“Mungkin karena masa tugasku hampir habis, makanya aku sedikit merasakan perasaan manusia seperti apa” kata Scheduler semakin jengkel.
Ji Hyun-Kyung menyuruh Scheduler untuk mengingat Yi Kyung segera, mungkin karena merasakan penderiataan Yi Kyung makanya Scheduler selalu merasa tidak nyaman di dekat Yi Kyung.
Scheduler langsung berteriak tidak tahu lantas menghilang begitu saja.
Ji Hyun-Kyung berjalan sambil berfikir bahwa sikap Han Kang memang menandakan dia telah tahu. Ji Hyun-Kyung teringat saat dia bemain piano dan Han Kang langsung berkata dia adalah Ji Hyun. Pembelaan Han Kang dari In Jung yang selalu meyudutkannya.
Ji Hyun-Kyung pun teringat pada pelukan Han Kang tempo hari, seseorang pacarku, tetapi gadis yang aku sukai.
Itu bukanlah Song Yi Kyung unni, melainkan aku! Han Kang menyukaiku, bukankah begitu? Batin Ji Hyun-Kyung mulai menyadarinya. Apa yang harus aku lakukan?
Ji Hyun-Kyung pun teringat pada pelukan Han Kang tempo hari, seseorang pacarku, tetapi gadis yang aku sukai.
Itu bukanlah Song Yi Kyung unni, melainkan aku! Han Kang menyukaiku, bukankah begitu? Batin Ji Hyun-Kyung mulai menyadarinya. Apa yang harus aku lakukan?
Han Kang seperti biasa gelisah menunggu Ji Hyun-Kyung. Kemana sebenarnya kau pergi?! Teriakan Han Kang pada diri sendiri mengagetkan Ji Hyun-Kyung yang baru saja datang.
Han Kang jadi salah tingkah. Ji Hyun-Kyung bertanya ada yang salah?
Han Kang jadi salah tingkah. Ji Hyun-Kyung bertanya ada yang salah?
Han Kang pun ingin marah namun tidak bisa. Han Kang meminta Ji Hyun-Kyung jika pergi harus mengatakan kepada Han Kang.
“kau lari begitu saja seperti orang gila dan tanpa berkata apa-apa” jelas Han Kang berusaha menyembunyikan perasaanya.
Ji Hyun-Kyung pun ikut gugup. “Apa kau baik-baik saja?”, Ji Hyun-Kyung pun menggangguk, lantas Han Kang menyuruh Ji Hyun-Kyung masuk.
Ji Hyun-Kyung lantas menahan langkah Han Kang dan bertanya hal penting apa yang ingin disampaikan Han Kang.
“kau lari begitu saja seperti orang gila dan tanpa berkata apa-apa” jelas Han Kang berusaha menyembunyikan perasaanya.
Ji Hyun-Kyung pun ikut gugup. “Apa kau baik-baik saja?”, Ji Hyun-Kyung pun menggangguk, lantas Han Kang menyuruh Ji Hyun-Kyung masuk.
Ji Hyun-Kyung lantas menahan langkah Han Kang dan bertanya hal penting apa yang ingin disampaikan Han Kang.
Han Kangpun memberitahu bahwa ayah Ji Hyun bersedia dioperasi. Han Kang menunggu reaksi Ji Hyun-Kyung.
“Aku tahu, tadi aku mampir kerumah sakit. Termakasih” ujar Ji Hyun-Kyung tulus.
Han Kang tidak mengerti Ji Hyun-Kyung berterimakasih untuk apa.
“Karen sudah membujuk ayah Ji Hyun untuk mau dioperasi. Aku berterimkasih atas nama Shin Ji Hyun” lanjut Ji Hyun-Kyung menahan haru.
“Shin Ji Hyun juga temanku” jawab Han Kang menimpali.
“Aku tahu, tadi aku mampir kerumah sakit. Termakasih” ujar Ji Hyun-Kyung tulus.
Han Kang tidak mengerti Ji Hyun-Kyung berterimakasih untuk apa.
“Karen sudah membujuk ayah Ji Hyun untuk mau dioperasi. Aku berterimkasih atas nama Shin Ji Hyun” lanjut Ji Hyun-Kyung menahan haru.
“Shin Ji Hyun juga temanku” jawab Han Kang menimpali.
Asisten Min Ho mendatangi Min Ho dan memberikan alamat rumah Song Yi Kyung. Min Ho curiga sepertinya ada seseorang yang menyelidiki proses pengambil alihan proyek Haemido. Yu, itu adalah Han Kang.
Lalu Min Ho memberikan segepok uang untuk diberikan kepada Direktur Lee. Uang suap?
Lalu Min Ho memberikan segepok uang untuk diberikan kepada Direktur Lee. Uang suap?
Han Kang menghubungi Min Ho untuk bertemu. Tanpa basa-basi Han Kang langsung berkata bahwa dia tahu Min Ho merencakan sesuatu terhadap perusahaan ayah Ji Hyun.
“Aku memintamu untuk menghentikannya sekarang, jika operasi ayah Ji Hyun gagal, maka tolak wasiatnya!” pinta Han Kang.
“Han Kang, kau yang harusnya menyerah, kau tidak bisa menghentikanku. Bahkan aku tidak ingin tahu seberapa jauh kau mengetahui rencanaku. Ji Hyun tidak ada disini”
Han Kang tidak percaya kenapa Min Ho mampu berbuat demikian.
“Apakah orang tua Ji Hyun berbuat salah kepadamu?” Tanya Han Kang sengit. “Apa karena uang?”
Min Ho menjawab bukan karena mereka salah ataupun bukan karena uang. Han Kang semakin tidak mengerti.
“Demi masa depanku, aku ingin merubahnya dengan tanganku sendiri.Mereka sama tidak beruntungnya dengan aku dulu”
“Aku memintamu untuk menghentikannya sekarang, jika operasi ayah Ji Hyun gagal, maka tolak wasiatnya!” pinta Han Kang.
“Han Kang, kau yang harusnya menyerah, kau tidak bisa menghentikanku. Bahkan aku tidak ingin tahu seberapa jauh kau mengetahui rencanaku. Ji Hyun tidak ada disini”
Han Kang tidak percaya kenapa Min Ho mampu berbuat demikian.
“Apakah orang tua Ji Hyun berbuat salah kepadamu?” Tanya Han Kang sengit. “Apa karena uang?”
Min Ho menjawab bukan karena mereka salah ataupun bukan karena uang. Han Kang semakin tidak mengerti.
“Demi masa depanku, aku ingin merubahnya dengan tanganku sendiri.Mereka sama tidak beruntungnya dengan aku dulu”
“Apa kau menggunakan masa lalu sebagai pembenaran?” ujar Han Kang emosi,”kepada keluarga Ji Hyun?”
Setiap orang tidak dapat memilih siapa orang tua mereka, dan bagaimana mereka kelak. Min Ho berujar bahwa Han Kang tidak tahu apapun tentang dirinya, tentang masa kecil yang dialaminya. Han Kang yang memang dari keluarga berada tidak perlu mencemaskan apapu. Min Ho pernah merasakan bagaimana rasanya kelaparan, memiliki seorang ayah yang gila judi, dan Min Ho betapa bahagianya saat dia meninggal karena alcohol. Melarikan diri bersama ibunya, tanpa uang, dan melalui masa sekolah SMA dengan begitu sulitnya. Kedinginan saat musin dingin, Min Ho memang memiliki masa kecil yang begitu keras. Ini lah membuat Min Ho bagaimanapun, dengan cara apapun harus mendapatkan apa yang diinginkan, demi ibunya.
Han Kang ikut terhanyut dengan kisah Min Ho. “Aku selalu mengitunyanya ratusan kali, kenapa aku dan ibuku harus hidup seperti itu? Apa salah kami? Tidak ada seorangpun yang menjawab” ujar Min Ho getir.
“Tapi buka keluarga Ji Hyun yang membuat hal itu terjadi padamu” Han Kang masih berusaha membuju Min Ho.
Setiap orang tidak dapat memilih siapa orang tua mereka, dan bagaimana mereka kelak. Min Ho berujar bahwa Han Kang tidak tahu apapun tentang dirinya, tentang masa kecil yang dialaminya. Han Kang yang memang dari keluarga berada tidak perlu mencemaskan apapu. Min Ho pernah merasakan bagaimana rasanya kelaparan, memiliki seorang ayah yang gila judi, dan Min Ho betapa bahagianya saat dia meninggal karena alcohol. Melarikan diri bersama ibunya, tanpa uang, dan melalui masa sekolah SMA dengan begitu sulitnya. Kedinginan saat musin dingin, Min Ho memang memiliki masa kecil yang begitu keras. Ini lah membuat Min Ho bagaimanapun, dengan cara apapun harus mendapatkan apa yang diinginkan, demi ibunya.
Han Kang ikut terhanyut dengan kisah Min Ho. “Aku selalu mengitunyanya ratusan kali, kenapa aku dan ibuku harus hidup seperti itu? Apa salah kami? Tidak ada seorangpun yang menjawab” ujar Min Ho getir.
“Tapi buka keluarga Ji Hyun yang membuat hal itu terjadi padamu” Han Kang masih berusaha membuju Min Ho.
“Sudah aku katakan! Mereka akan sama tidak beruntungnya dengan kami” teriak Min Ho.
Han Kang membalas bahwa mereka tidak salah apapun kepada Min Ho! Bahkan kenapa kau harus mencuri hati Ji Hyun! Apa kau tidak merasa bersalah kepadanya? Han Kang semakin marah.
Min Ho dengan dingginnya kenapa harus merasa bersalah? Lantas siapa yang harus dia salahkan atas penderitaannya selama ini? Kenapa dia tidak bisa membuat orang merasakan apa yang dia rasa? Kehidupan yang sengsara itu aku akan mengubahnya sendiri! Tegas Min Ho.
Han Kang masih diliputi rasa tidak percaya.
Jadi aku tidak mau berhenti? Apa boleh buat, aku yang akan mengentikanmu! Ancam Han Kang penuh dengan keyakinan. Walaupun hidupmu penuh penderitaan, kau tidak bisa membuat orang yang tidak bersalah membayarnya!
Maka perang diantara merekapun dimulai.
Han Kang membalas bahwa mereka tidak salah apapun kepada Min Ho! Bahkan kenapa kau harus mencuri hati Ji Hyun! Apa kau tidak merasa bersalah kepadanya? Han Kang semakin marah.
Min Ho dengan dingginnya kenapa harus merasa bersalah? Lantas siapa yang harus dia salahkan atas penderitaannya selama ini? Kenapa dia tidak bisa membuat orang merasakan apa yang dia rasa? Kehidupan yang sengsara itu aku akan mengubahnya sendiri! Tegas Min Ho.
Han Kang masih diliputi rasa tidak percaya.
Jadi aku tidak mau berhenti? Apa boleh buat, aku yang akan mengentikanmu! Ancam Han Kang penuh dengan keyakinan. Walaupun hidupmu penuh penderitaan, kau tidak bisa membuat orang yang tidak bersalah membayarnya!
Maka perang diantara merekapun dimulai.
Sedang In Jung mencoba minta pendapat Seo Woo bahwa surat yang dibuat Ji Hyun-Kyung memang mirip tulisan Ji Hyun. Seo Woo pun menyetujuinya. In Jung gemetaran, bagaiamana jika benar apa yang dipikirkannya.
Seo Woo, apa didunia ini ada yang namanya hantu? Atau roh seseorang bisa memasuki tubuh orang lain? In Jung benar-benar kekutan. Seo Woo pun binggung atas sikap In Jung.
Seo Woo, apa didunia ini ada yang namanya hantu? Atau roh seseorang bisa memasuki tubuh orang lain? In Jung benar-benar kekutan. Seo Woo pun binggung atas sikap In Jung.
In Jung menunggu kepulangan Min Ho di depan apartment Min Ho. Min Ho pun melihat In Jung yang gemetaran ketakutan.
In Jung mempelihatkan surat Ji Hyun-Kyung yang mirip dengan surat Ji Hyun yang lain.
“Shin In Jung, apa kau sudah gila? Apa ini?” kesal Min Ho.
“Aku juga merasa akan gila” jawab In Jung.
In Jung mempelihatkan surat Ji Hyun-Kyung yang mirip dengan surat Ji Hyun yang lain.
“Shin In Jung, apa kau sudah gila? Apa ini?” kesal Min Ho.
“Aku juga merasa akan gila” jawab In Jung.
“Jadi Song Yi Kyung adalah Ji Hyun? Apa kau pikir ini mungkin?” Min Ho merasa tidak masuk akal.
In Jung memohon kepada Min Ho untuk mencari tahu langsung, bukan karena dia cemburu, namun memang demikian yang dia rasakan.
“Kau hanya perlu memperlakukan Song Yi Kyung seperti Ji Hyun. Maka kau akan mengerti” bujuk In Jung. Min Ho terpaksa menyetujuinya.
In Jung memohon kepada Min Ho untuk mencari tahu langsung, bukan karena dia cemburu, namun memang demikian yang dia rasakan.
“Kau hanya perlu memperlakukan Song Yi Kyung seperti Ji Hyun. Maka kau akan mengerti” bujuk In Jung. Min Ho terpaksa menyetujuinya.
Ji Hyun-Kyung dikejutkan dengan kedatangan dr. Noh saat Ji Hyun-Kyung akan pulang. Sontak Ji Hyun-Kyung bersikap seperti Yi Kyung.
“Kenapa kau tidak muncul saat terapi hipnoptis?” Tanya dr. Noh.
Ji Hyun-Kyung tentu saja kaget. Terapi hipnoptis? Dr. Noh merasa keheranan dengan sikap Yi Kyung yang lain seperti biasanya. Ji Hyun-Kyung langsung pamit pergi meninggalkan dr. Noh.
“Kenapa kau tidak muncul saat terapi hipnoptis?” Tanya dr. Noh.
Ji Hyun-Kyung tentu saja kaget. Terapi hipnoptis? Dr. Noh merasa keheranan dengan sikap Yi Kyung yang lain seperti biasanya. Ji Hyun-Kyung langsung pamit pergi meninggalkan dr. Noh.
Keesokan harinya, Ji Hyun-Kyung mendatangi apartmenet Min Ho, dan betapa jengkelnya dia saat mengetahui password rumah Min Ho telah diganti. Padahal dia sudah mendapatkan password brankas Min Ho dengan susah payak.
Tiba-tiba Min Ho mengajaknya untuk makan siang bersama.
Min Ho akhirnya melakukan apa yang diminta oleh In Jung sebelumnya. Saat Ji Hyun-Kyung menaiki mobil, Min Ho mengenali sepatu yang dikenakan Ji Hyun-Kyung. Karena salah satu aksesoris pada sepatu Ji Hyun-Kyung pernah lepas dan dipungut ileh Min Ho.
Min Ho akhirnya melakukan apa yang diminta oleh In Jung sebelumnya. Saat Ji Hyun-Kyung menaiki mobil, Min Ho mengenali sepatu yang dikenakan Ji Hyun-Kyung. Karena salah satu aksesoris pada sepatu Ji Hyun-Kyung pernah lepas dan dipungut ileh Min Ho.
Min Ho mengajak Ji Hyun-Kyung ke toko sepatu. Min Ho menyuruh Ji Hyun-Kyung untuk mencoba beberapa sepatu, dan meyuruhnya langsung mengenakannya.
Ji Hyun-Kyung mulanya keberatan karena sepatu yang dipakainya merupakan milik Yi Kyung.
Tapi ini yang aku sukai, ucap Ji Hyun-Kyung. Min Ho kaget karena mengenali reaksi Ji Hyun-Kyung sama dengan Ji Hyun.
Ji Hyun-Kyung mulanya keberatan karena sepatu yang dipakainya merupakan milik Yi Kyung.
Tapi ini yang aku sukai, ucap Ji Hyun-Kyung. Min Ho kaget karena mengenali reaksi Ji Hyun-Kyung sama dengan Ji Hyun.
Mon Ho kembali ke aprtementnya dan mencari salah satu aksesoris sepatu Ji Hyun-Kyung yang dulu terlepas di Hotel saat Min Ho bertemu dengan In Jung.
Asistennya membawakan sepatu Ji Hyun-Kyung, Min Ho langsung menyocokkannya dan hasilnya memang benar.
Min Ho lantas teringat akan seorang gadis yang mencul didepan kamar hotel dan langsung berlari saat melihat Min Ho.
Song Yi Kyung, apa yang kau lakukan saat itu? Gumam Min Ho dan teringat ucapan In Jung,Kau akan tahu, Song Yi Kyung begitu mirip dengan Ji Hyun.
Asistennya membawakan sepatu Ji Hyun-Kyung, Min Ho langsung menyocokkannya dan hasilnya memang benar.
Min Ho lantas teringat akan seorang gadis yang mencul didepan kamar hotel dan langsung berlari saat melihat Min Ho.
Song Yi Kyung, apa yang kau lakukan saat itu? Gumam Min Ho dan teringat ucapan In Jung,Kau akan tahu, Song Yi Kyung begitu mirip dengan Ji Hyun.
Malamnya, Min Ho menunggu di depan rumah Yi Kyung. Tanpa disangka Yi Kyung keluar dan tatapan mereka saling bersiobok, namun Yi Kyung seakan tidak mengenali Min Ho dan menuju tempat kerjanya dikedai kopi.
Min Ho melangkah masuk kedalam kedai kopi, menghampiri Song Yi Kyung yang sedang sibuk bekerja.
Yi Kyung mengucapakan salam layaknya seperti pelanggan lain.
“Song Yi Kyung-ssi” panggil Min Ho dan menunggu reaksi wanita yang didepannya.
“Ada apa, Kang Min Ho-ssi?” Tanya Song Yi Kyung. Diluar dugaan Min Ho, namun siapa Sebenarnya yang berdiri dihapan Min Ho sekarang? Ji Hyun-Kyung atau Yi Kyung sendiri?
Yi Kyung mengucapakan salam layaknya seperti pelanggan lain.
“Song Yi Kyung-ssi” panggil Min Ho dan menunggu reaksi wanita yang didepannya.
“Ada apa, Kang Min Ho-ssi?” Tanya Song Yi Kyung. Diluar dugaan Min Ho, namun siapa Sebenarnya yang berdiri dihapan Min Ho sekarang? Ji Hyun-Kyung atau Yi Kyung sendiri?
full cre : pelangi drama.net ( thnx onnie )
0 komentar:
Posting Komentar